METROPOLITAN.ID - Dikembangkan oleh xAI, startup teknologi milik Elon Musk, Grok AI hadir sebagai chatbot yang tak biasa.
Tidak hanya menawarkan kemampuan teknis tinggi seperti menjawab pertanyaan berbasis data real-time atau membuat gambar dari teks, Grok juga dikenal karena karakternya yang unik dan ‘berani’.
Musk menyebut Grok sebagai AI yang punya selera humor dan sifat ‘memberontak’, menjadikannya berbeda dari chatbot seperti ChatGPT atau Google Gemini yang cenderung lebih netral dan kaku.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dituding Ngamar Bareng Lisa Mariana di Wyndham Hotel, Kuasa Hukum Buka Suara
Grok tidak sekadar menjadi alat bantu, tapi juga mampu menghadirkan pengalaman percakapan yang terasa lebih manusiawi, jenaka, dan menghibur.
Hal ini sangat sesuai dengan karakter platform X (sebelumnya Twitter), tempat Grok diintegrasikan secara langsung untuk bisa menarik data dan tren yang sedang viral.
Pendekatan 'rebel' yang dimiliki Grok menjadi salah satu nilai jual utamanya. Dengan kombinasi antara kecerdasan, sikap yang out of the box membuat Grok layak untuk dicoba.
Baca Juga: Amazfit Luncurkan Pembaruan Pada Amazfit Active 2, Tawarkan Fitur Menarik
Apa Itu Grok AI?
Grok AI adalah chatbot berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh xAI, perusahaan rintisan milik Elon Musk.
Kehadirannya membawa angin segar di tengah ramainya persaingan AI, karena Grok menawarkan pengalaman interaksi yang berbeda dari asisten virtual pada umumnya.
Hingga tahun 2024, xAI telah merilis tiga versi Grok yaitu, Grok-1 (dirilis 17 Maret 2024), Grok-1.5 (dirilis 28 Maret 2024) dan Grok-1.5 Vision (dirilis 12 April 2024).
Versi terbaru, Grok-1.5 Vision, adalah model multimodal pertama dari xAI. Artinya, selain mampu memahami teks, Grok kini juga bisa memproses informasi visual seperti dokumen, grafik, skema, hingga foto.