Dalam situasi ini, Fortuner dinilai tidak lagi memiliki peran strategis di tengah permintaan SUV Australia yang semakin fokus pada model premium dan kendaraan double cabin berperforma tinggi.
Konsumen di Australia kini lebih mengutamakan kendaraan serbaguna yang juga nyaman untuk dipakai harian.
Toyota mencatat banyak mantan pengguna Fortuner kini beralih ke HiLux, Land Cruiser Prado, atau Land Cruiser 300 Series.
Pergeseran ini memperlihatkan menurunnya minat terhadap SUV berbasis sasis truk seperti Fortuner.
Baca Juga: 5 Kafe Nyaman Dekat Unpam Tangsel, Cocok untuk Tempat Nongkrong, Mengerjakan Tugas hingga WFC
Toyota menilai bahwa meski Fortuner masih diminati di pasar negara berkembang seperti Indonesia dan Thailand, karakter pasar Australia telah berubah.
Konsumen kini lebih menginginkan SUV dengan desain modern, fitur premium, dan performa lebih tinggi.
Meski distribusinya dihentikan di Australia, Toyota memastikan Fortuner tetap dipasarkan di sejumlah negara lain.
Di Indonesia, Asia, Afrika, dan Timur Tengah, Fortuner masih menjadi pilihan utama berkat reputasinya sebagai SUV tangguh dengan kemampuan off-road yang kuat.
Bagi Toyota Australia, keputusan ini menjadi langkah strategis untuk memfokuskan sumber daya pada model yang lebih menguntungkan dan relevan bagi pasar lokal.
Dengan mengarahkan fokus ke HiLux dan jajaran Land Cruiser, Toyota berharap dapat terus mempertahankan dominasinya di segmen kendaraan tangguh.