Tenaga dan torsi yang lebih besar menghasilkan tarikan awal yang lebih kuat, terutama saat membawa penumpang atau barang.
Keunggulan torsi di putaran bawah hingga menengah juga membuat respons gas ADV 160 terasa lebih cepat ketika menghadapi kondisi stop and go atau saat menyalip pada kecepatan 40-60 km/jam.
Sementara itu, ADV 150 tetap nyaman digunakan, tetapi rasa tarikannya tidak sepadat ADV 160.
Baca Juga: Momen Spesial Gisel Ulang Tahun ke-35, Cinta Brian Tulis Pesan Rangis yang Bikin Haru
Pengaruh CVT dan Bobot pada Karakter Akselerasi
Selain mesin, setelan CVT seperti puli, roller, dan kampas kopling juga berpengaruh terhadap akselerasi.
Pabrikan biasanya menyetel CVT sesuai kebutuhan pengendara. Pada ADV 160, setelan CVT dibuat lebih responsif sehingga putaran mesin lebih cepat naik saat gas dibuka.
Hal ini memberikan sensasi akselerasi yang lebih agresif meski perbedaan waktunya tidak terlalu besar jika diukur menggunakan stopwatch.
Bobot motor juga ikut memengaruhi rasa akselerasi. Jika ADV 160 memiliki karakter suspensi dan distribusi bobot yang membuat bagian depan terasa lebih ringan, pengendara akan merasakan motor lebih galak saat berakselerasi.
Sebaliknya, ADV 150 cenderung lebih linear dan halus, cocok untuk pengendara yang lebih mengutamakan kenyamanan.
Dengan demikian, istilah “lebih agresif” bukan berarti ADV 160 jauh lebih cepat, tetapi lebih pada sensasi dorongan yang lebih terasa saat gas dibuka.