METROPOLITAN.ID - Membeli motor bekas kerap menjadi pilihan bagi banyak orang karena harganya lebih terjangkau dibandingkan motor baru.
Namun sebelum memutuskan membeli, calon pembeli sebaiknya memperhatikan kondisi motor secara menyeluruh, termasuk angka kilometer yang tercatat pada odometer.
Motor bekas dengan kilometer tinggi biasanya telah melalui masa pakai yang cukup panjang, sehingga berpotensi menyimpan berbagai risiko tersembunyi.
Baca Juga: Ammar Zoni Resmi Dipindah ke Nusakambangan, Jalani Hukuman di Lapas dengan Keamanan Super Maksimum
Berikut ulasan selengkapnya mengenai 4 risiko yang menghantui saat membeli motor bekas dengan kilometer tinggi.
1. Performa Mesin Menurun
Motor dengan jarak tempuh tinggi cenderung mengalami penurunan performa.
Penggunaan dalam jangka panjang bisa menyebabkan aus pada sejumlah komponen penting seperti klep, piston, dan ring seher.
Kondisi ini biasanya membuat tarikan motor terasa berat, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, serta suara mesin terdengar kasar. Akibatnya, kenyamanan berkendara pun berkurang dan motor memerlukan perawatan lebih intensif.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Lewat Program 3 Juta Rumah, BRI Perluas Akses Kredit Program Perumahan
2. Biaya Perawatan Lebih Tinggi
Semakin tinggi angka kilometer, semakin besar pula peluang terjadinya kerusakan pada komponen vital.
Beberapa bagian seperti kopling, sistem pendingin, dan suspensi lebih cepat aus setelah digunakan bertahun-tahun.
Hal ini tentu berdampak pada meningkatnya biaya perawatan. Tanpa persiapan finansial yang matang, biaya perbaikan motor berkilometer tinggi bisa saja mendekati harga motor baru.
