METROPOLITAN.id - Founder Rayendra Center, Raendi Rayendra atau yang akrab disapa Dokter Rayendra menghadiri acara haul akbar Mama Bakom yang berlangsung di Majelis Taklim yang ada di Kampung Bakom Pesantren, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor baru-baru ini.
Dalam kegiatan ini, selain memperingati haul Mama Bakom alias Kh Asyari, turut diselenggarakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 Hijriah.
Adapun, acara ini berlangsung khidmat dengan dihadiri jamaah dan para kasepuhan Bogor maupun dari luar Bogor. Di mana, Majelis Mama Sepuh Bakom tampak ramai dan riuh dengan gema shalawat Nabi.
Majelis Kasepuhan tersebut merupakan simbol santri di wilayah Bogor Selatan yang juga kerap menjadi tempat tujuan silaturahmi para habaib dan alim ulama.
Tampak Dokter Rayendra berada di tengah tengah kerumunan santri, alim ulama dan para habaib seperti Habib Usman Bin Yahya, Habib Nabiel Al Habsyi, Mama Oha Bakom, Ketua MUI Kota Bogor KH Tb Muhidin serta alim ulama lainnya.
Menurut Dokter Rayendra, peringatan Maulid Nabi SAW penting untuk diperingati, mengingat sebagai umatnya kita senantiasa meneladani nilai-nilai ajaran Rasulullah untuk menjalani kehidupan ibadah dan bermuamalah.
“Sepatutnya kita sebagai umat Islam menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung di dalam moment ini, menumbuhkan dan meneguhkan kecintaan kepada Rasulullah serta melestarikan ajaran dan misi perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW,” kata Dokter Rayendra.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, bahwa moment menghadiri acara haul Mama Bakom dapat melestarikan tradisi dan kearifan lokal. Selain tentunya bentuk Ta'dziman Wa Takriman ke Ulama besar, serta bisa bersilaturahmi ke kasepuhan Bakom.
“Bentuk Ta'dziman Wa Takriman yang saya lakukan sebagai cerminan kebanggan dan rasa syukur dapat bersilaturahim,” lanjut Dokter Rayendra yang memiliki empat anak tersebut.
Dokter Rayendra berharap, dengan seringnya ia berkumpul dengan para alim ulama, habaib termasuk di Kasepuhan Mama Bakom, ini juga bisa menumbuhkan rasa kecintaan terhadap Ulama, tradisi dan budaya Bogor.
“Semoga silaturahmi ini bisa terus berjalan dan saya senantiasa bisa menjaganya," tandas Dokter Rayendra. (rez)
