METROPOLITAN.id - Prabowo Subianto memang telah resmi mendapuk Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Keputusan itu diambil setelah pertemuan para ketua umum dan sekjen partai politik Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang diadakan di kediaman Prabowo, Minggu (22/10).
Gibran Rakabuming Raka mulanya menjadi salah satu kandidat bacawapres yang diusung KIM di antara nama-nama tenar lainnya seperti Erick Thohir, Yusril Ihza Mahendra, Airlangga Hartarto hingga Ridwan Kamil.
Baca Juga: AMIN Optimis Bisa Dongkrak Suara di Palau Jawa
Meskipun dianggap mengejutkan karena kiprah Gibran di panggung politik masih belum lama, namun penetapan putra sulung Presiden Joko Widodo itu sudah tinggal menunggu waktu, karena sejumlah politisi dari KIM sudah memberi sinyal tentang Gibran sebagai Cawapres Prabowo.
Kini yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa Prabowo akhirnya memilih Gibran sebagai cawapresnya, padahal nama-nama tenar diatas memiliki pengalaman yang lebih lama di panggung politik Indonesia.
Nama Gibran Raka Buming sebelumnya telah diusulkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk mendampingi Prabowo.
Menurur Airlangga alasannya pihaknya mengusulkan Gibran menjadi bacawapres adalah untuk menjaring calon pemilih muda, karena pasangan capres-cawapres lain kita lihat usianya diatas 50 tahun.
Baca Juga: Diumumkan Jadi Cawapres Prabowo Subianto, Begini Reaksi Gibran Rakabuming
Dia meyakini Gibran, sosok muda yang mampu mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
"Jumlah populasi generasi muda saat ini 53 persen, kami berharap Mas Gibran bisa memanfaatkan bonus demografi ini," kata Airlangga.
Selain itu, Airlangga menyebut bahwa Golkar suka pemimpin muda yang usianya di bawah 40 tahun, salah satunya Gibran. Sedangkan untuk Prabowo, Airlangga menyebutnya masuk ke kategori kedua yang disukai Golkar, yakni usia 40 plus-plus.
"Kenapa Golkar suka under 40 karena dimulai fourty dimulai dengan angka 4 dan Partai Golkar nomor 4. Bagi Partai Golkar hanya ada dua definisi anggota dan aktivis partai, satu under fourty yang kedua fourty plus-plus. Jadi Pak Prabowo adalah fourty plus-plus," paparnya.
Baca Juga: Gedung Contact BRI Diresmikan, Usung Konsep Costumer Centricity demi Pelayanan Nasabah
Airlangga juga menyebut Indonesia memiliki sejarah dipimpin oleh anak muda pada zaman pascakemerdekaan. Sutan Sjahrir, kata Airlangga, pada waktu itu under 40 dan sukses bersama Soekarno-Hatta.
“Kenapa Partai Golkar berpikir anak muda kita punya sejarah contohnya Sutan Sjahrir menjadi PM pertama sejak Indonesia diproklamirkan Soekarno-Hatta, umur Sutan 36 tahun dan Sutan adalah kepala eksekutif atau kepala pemerintahan. Jadi kalau Sutan Sjahrir bisa, maka saya yakin under 40 anak muda kita juga siap mendampingi Bapak Prabowo," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta yang merupakan salah satu partai Koalisi Indonesia Maju, membeberkan alasannya.