METROPOLITAN.ID - Lembaga survei Indikator mengungkapkan salah satu faktor Dedie A Rachim memiliki elektabilitas tertinggi dalam survei yang dilakukan. Sosok pemimpin yang bersih, perhatian pada rakyat, dan berpengalaman dalam menjalankan roda pemerintahan menjadi salah satu faktornya.
“Ya, dengan lebih lima tahun kerja, jalan-jalan di masyarakat dan memerhatikan rakyatnya itulah yang diapresiasi sama masyarakat (elektabilitas jadi tinggi, red). Iya pasti berpengaruh. Tidak mungkin tidak,” kata Direktur Riset Indikator, Adam Kamil.
“Hingga sejauh ini Pak Dedie dukungannya tinggi. Karena itu, kemungkinan besar juga paling tinggi juga dicitrakan sebagai orang yang jujur, bisa dipercaya, perhatian pada rakyat, bersih dari korupsi, berpengalaman karena beliau kan sudah duluan. Ya kan,” ujarnya.
Apalagi, menurutnya, secara teoritis dimensinya, responden memilih calon pemimpin itu berdasarkan pada dua aspek. Pertama, aspek integritas dan bersih dari korupsi itu berada di angka 50 persen. Kemudian, perhatian pada rakyat berada di angka 35,5 persen.
“Nah, dua karakteristik utama ini, bukan hanya di Bogor tapi di berbagai wilayah lain juga ini yang paling menonjol. Karena kriteria itu kemungkinan besar sudah bisa diasumsikan oleh pemilih, bahwa ya kalau mau maju jadi calon wali kota ya mesti pintar lah, mesti berpendidikan lah. Masa orang yang nggak pintar, nggak berpendidikan, nggak berpengalaman bisa menuju ke sana ya kan?” imbuhnya.
“Dan kalau jujur, bisa dipercaya, perhatian pada rakyat, itu harus dibuktikan dengan sosialisasi turun ke masyarakat. Apa iya calon ini perhatian sama masyarakat? Apa iya mereka mau mendengarkan aspirasi kita? Kan begitu itu harus dibuktikan dengan cara apa, kerja, sosialisasi,” jelasnya.
Meski begitu, Dedie A Rachim juga tidak boleh terlalu jemawa dengan hasil yang diraih saat ini. Mengingat, masyarakat belum mengetahui pasti kinerja calon-calon lainnya.
“Iya belum kelihatan lah sepak terjangnya. Kalau Pak Dedie kan punya nilai lebih dari seorang incumbent. Tapi catatannya tetap ya hitung-hitungannya masih tetap harus hati-hati juga Pak Dedie, karena ekspektasi masyarakat pengin yang bersih, pengin perhatian. Dan seandainya sisa waktu ke depan itu kemudian muncul nama-nama yang dicitrakan. Oh ini lebih lebih bagus nih, misalnya kayak begitu gimana,” ucapnya.
“Tapi kalau seandainya tidak ada perubahan yang berarti di calon-calon penantang, kemungkinan besar ya Pak Dedie paling besar kemungkinan menang nanti. Sebab dia evaluasi kinerjanya kan positif,” bebernya. (cr1/c/rez/run)
