Survei ini merupakan survei kedua dalam memotret dinamika elektabilitas bakal calon yang akan bertarung Pikada 2024 di Kota Bogor.
Dokter Rayendra pun menjadi satu-satunya calon yang hampir memastikan diri punya tiket untuk berlayar dalam kontestasi pilkada ini.
‘’Banyak yang terkejut dengan kerja-kerja ke masyarakat ala Dokter Rayendra. Inilah mengapa banyak pihak yang membabi-buta melakukan pendzaliman pada Dokter Rayendra,’’ kata Firdaus.
Penyebaran informasi palsu atau hoaks, lanjut Firdaus, selama pilkada memiliki dampak signifikan.
Ia menyebut, informasi palsu dapat merusak reputasi tokoh atau partai politik. Kemudian penyebaran cerita palsu yang menggambarkan karakter, etika, atau kemampuan kandidat bertujuan untuk menciptakan keraguan di kalangan pemilih.
‘’Informasi palsu dapat mempengaruhi persepsi pemilih terhadap kandidat dan kebijakan. Penyebaran hoaks dapat menciptakan ketidakstabilan dan ketegangan di masyarakat,’’ kata Firdaus.
Relawan Dokter Rayendra pun berharap masyarakat Kota Bogor tidak mudah terpancing pada isu-isu negatif.
Terlebih Dokter Rayendra punya rekam jejak baik untuk Kota Bogor dan cepat mendapat penerimaan masyarakat.
‘’Penting bagi kita untuk berhati-hati dan memeriksa kebenaran informasi sebelum membagikannya. Dengan memahami dampak negatif, kita dapat menjaga proses pemilihan yang lebih sehat dan berintegritas,’’ pungkas Firdaus.***