METROPOLITAN.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor telah menetapkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yakni 3,9 juta pemilih, dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPT bersama Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-Kabupaten Bogor.
Baca Juga: Semesta Berpesta Bakal 'Guncang' Bogor Hadirkan Rizky Febian Hingga Fourtwnty
Ketua KPUD Kabupaten Bogor, Ummi Wahyuni menerangkan, bahwa rangkaian penetapan DPT sudah dimulai sejak tahun 2020. Lalu pada 2021 KPU juga rutin melakukan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan bersama stakeholder setiap bulannya.
Baca Juga: Iwan Setiawan Sebut Kehadiran Jokowi ke Kabupaten Bogor Bikin Infrastruktur Makin Mulus
"Pada Oktober 2022 lalu, KPU RI menerima DP4 dari Kemendagri untuk selanjutnya disinkronkan antara Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) dengan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB), kemudian diturunkan ke KPU Kabupaten dan dilakukan pemuktahiran," kata dia.
Setelah penetapan DPT, lanjut Ummi, pihaknya alan memasuki tahapan persiapan logistik.
Baca Juga: BigKafe BiglandOtel Sentul Hadirkan Nomanggu, Nongkrong Cozy Ditemani Live Music
"Persiapan logistik ini jadi pekerjaan penting dan berat bagi kita, dengan jumlah sekitar 3,9 juta pemilih kita harus mempersiapkan kurang lebih 17 juta surat suara, sehingga pemutakhiran harus kita terapkan dalam jumlah penetapan DPT," ujar Ummi.
Menurut dia, DPT juga sangat penting berkaitan dengan penentuan jumlah saksi. Minimal 15.000 orang yang akan ditempatkan dan disebar di masing-masing TPS.
Baca Juga: Ini Alasan Jokowi Tambah Libur Idul Adha Jadi 3 Hari
"DPT ini sangat penting, untuk mendapatkan keakuratan data sehingga pada tahap Pemutakhiran Daftar Pemilih dilakukan menggunakan dua mekanisme. Salah satunya mekanisme door to door melalui rekan Pantarlih," paparnya.
"Ini kita lakukan untuk menciptakan Pemilu berkualitas. Kita sama-sama sadari pemilu yang berkualitas itu berasal dari DPT yang berkualitas," ungkap Ummi.***
