Minggu, 21 Desember 2025

Petahana Kini Jadi Musuh Bersama

- Sabtu, 30 Desember 2017 | 12:47 WIB

METROPOLITAN – Situasi politik di Kota Bogor diperkirakan bakal berubah secara drastis. Ini menyusul Bima Arya yang sudah memutuskan akan berdampingan dengan non­partai politik (parpol) di pilwalkot Bogor 2018. Sejumlah parpol di Kota Hujan pun dikabarkan beramai-ramai meninggalkan Bima di bursa lima tahunan Kota Bogor itu.

Seperti yang disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor Tauhid J Tagor. Menurutnya, partai beringin di Kota Bogor akan melawan Bima di pilwalkot Bogor 2018. Hasil keputusan Bima menggandeng pendamping nonparpol pun akan dikomunikasikan dengan DPP Par­tai Golkar. “Ya lawan saja, tidak apa-apa. Kita akan lakukan komunikasi juga dengan DPP. Kemungkinan besar kita bergabung dengan PDI Perjuangan,” kata Tagor seraya memberita­hukan partainya memiliki enam kursi di DPRD Kota Bogor.

Tagor menegaskan, komunikasi yang dilaku­kan partainya dengan parpol di Kota Bogor pun berjalan secara intensif. Termasuk dengan, PDI Perjuangan, Hanura, Nasdem dan PKB Kota Bogor. “Kemungkinan lima partai itu (termasuk Golkar) yang akan berkoalisi. Kita juga saat ini terus melakukan komunikasi termasuk dengan PPP dan Demokrat. Kalau untuk figur tinggal calonnya saja yang berembuk,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Ketua DPC Partai Gerindra Kota Bogor, Sopian Ali Agam. Menu­rutnya, partai yang memiliki enam kursi di DPRD Kota Bogor ini akan berhadapan dengan Bima Arya di pilwalkot Bogor 2018. Karena tidak mungkin berkoalisi jika pendamping yang dipi­lih bukan dari partai koalisi. “Ya enggak lah. Ya berhadapan,” singkat Wakil Ketua DPRD Kota Bogor itu.

Sementara itu Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto, menjelaskan bahwa sikap poli­tik yang dipilih Bima dengan mengambil calon wakil diluar kader PKS, maka PKS Kota Bogor akan berhadapan dengan Bima di pilwalkot Bogor 2018. “Bismillah. PKS Kota Bogor Insya Allah akan berkompetisi dengan petahana di pilwalkot 2018,” kata Atang seraya memberita­hukan partainya memiliki 5 kursi di lembaga legislatif Kota Bogor.

Menurutnya, salah satu tugas dan fungsi par­pol adalah melakukan regenerasi kepemimpi­nan dan mencetak calon-calon pemimpin yang berkualitas. Maka, sikap PKS akan mem­perjuangkan kader terbaiknya menjadi salah satu calon kepala daerah, baik sebagai cawalkot ataupun cawawalkot Bogor 2018. “Kita akan mu­lai mencari sahabat koalisi yang bisa mengako­modir kader PKS sebagai salah satu calon kepala daerah, bukan sahabat koalisi yang hanya ingin memanfaatkan tiket dan perahu saja,” ujarnya.

Terpisah, Ketua DPD PAN Kota Bogor Saf­rudin Bima mengaku tidak paham mengenai pendamping yang dipilih Bima Arya di pilwalkot Bogor 2018. Sebab, partainya tetap fokus dengan mekanisme penjaringan yang sedang dilakukan. “Saya nggak paham. Saya tetap fokus sama me­kanisme partai,” singkatnya. (rez/c/ram/run)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X