Senin, 22 Desember 2025

Caleg Partai Baru Pede Lawan Incumbent

- Sabtu, 24 November 2018 | 07:29 WIB
rangga/metropolitan
rangga/metropolitan

METROPOLITAN - Lembaga Studi Visi Nusantara Maju menggelar diskusi media bertajuk Strategi dan PeluangCaleg Partai Baru di Pemilu 2019 di warung Up2date Cibinong, kemarin.

Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) DPR RIDaerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bogor dari partai baru meyakini mampu melawan incumbent yang maju kembali di pemilihan legislatif (pileg) 2019.

Selain menawarkan program real, para caleg baru cenderung tidak memiliki rekam jejak yang bermasalah di masyarakat. “Kami memang partai baru, tapi partai lama tidak sedikit yang terjerat kasus.

Ini menjadi peluang tersendiri bagi kami partai dan orang baru yang trackrecord-nya juga baru. Kami menjadi harapan baru,” kata caleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Kabupaten Bogor, Eva Mutia, saat diskusi.

Di samping itu, Eva menganggap pemilih di Kabupaten Bogor, khususnya kaum milenial, sudah cerdas dalam menentukan pilihannya. Sehingga mereka akan melihat rekam jejak pada calon yang maju.

Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi caleg dari partai baru untuk lolos ke Senayan. “Pemilih milenial juga sudah pintar untuk memilih, sebisa mungkin kami pun memberi pembelajaran politik untuk meminimalisasi politik uang.

Ini peluang kami. Saya juga  mempunyai program ekonomi kerakyatan yang sudah digaungkan. Setiap turum ke dapil, aksi nyata ini kami selalu bawa turun ke lapangan.

Terakhir, kami juga disuport media, itu yang membuat kami yakin Perindo bisa masuk lima besar,” tegasnya. Sementara itu, caleg DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Fajar Riza Ul Haq menganggap selalu ada perubahan tren partai yang mendapat kursi DPR RI dari Dapil Kabupaten Bogor.

Kondisi ini menjadi peluang partai baru untuk meloloskan caleg-calegnya. “Kalau kita lihat, selalu ada tren baru di Kabupaten Bogor. Selalu ada perubahan partai yang lolos ke DPR RI dari Kabupaten Bogor.

Peluang partai baru itu bisa memperebutkan tiga kursi dari sembilan kursi,” ungkap Fajar. Selain itu, PSI sebagai partai baru diisi orang-orang baru. Kondisi ini membuat PSI tidak memiliki utang masa lalu dan bisa fokus berjuang bersama untuk kemajuan Indonesia.

“PSI memang partai baru, hampir semua pengurus PSI merupakan orang baru. Kami tidak punya utang masa lalu dan berkomitmen berjuang bersama untuk kemajuan Indonesia. Kami sadar tidak bisa merebut semua suara, makanya kami menyasar kaum milenial dengan jumlah yang cukup besar,” ungkapnya.

Sementara itu, caleg DPR RI dari Partai Berkarya Gunawan Hasan mengaku tak gentar melawan incumbent. Menurutnya, Partai Berkarya memiliki strategi dan infrastruktur lengkap untukmeraup suara di masyarakat.

Di samping itu, pengalamannya maju di pilkada  2018 lalu menjadi modal tersendiri karena sudah lebih dulu bergerak membangun jaringan. “Selain struktur, saya juga punya tim khusus.

Setiap RT itu kami gerak minimal ke 20 pintu, terus-menerus. Di pilkada lalu saya tidak mengklaim semua pemilih memilih saya, karena saya maju tidak sendiri, berpasangan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X