Minggu, 21 Desember 2025

Aku Terperosok Dunia Malam setelah Dikhianati Suami

- Selasa, 10 Januari 2017 | 09:51 WIB

Empat tahun sudah berpisah dengan­mu. Selama jadi istri aku nggak pernah tahu yang namanya dunia luar. Tiap hari yang aku tahu hanya melayanimu dengan baik, menuruti semua kata katamu, diam di rumah bagaikan burung dalam sangkar. Jangankan untuk bersosialisasi, ke luar rumah pun jarang. Dengan segala pengorbanan dan kesetiaanku itu, sering aku bertanya pada diri sendiri, salahku di mana sehingga kau berpaling ke wanita lain.

Di usiaku yang masih belasan tahun kau sudah mengenalkanku arti mencin­tai, tetapi ternyata kau pula orang yang telah memperlihatkan sakitnya dikhia­nati. Bagai tertusuk seribu jarum, sakit dan sangat sakit, seseorang yang sangat kita sayang dan sangat kita hormati tega berkhianat di depan mata. Di suatu hari dalam kesendirianku, ku menatap cermin dan mulai melepas hijab, menatap wajah polos dalam bayangan cermin, apa sa­lahku, apa kurangku.

Apa karena orang yang berhasil mere­but kamu dari aku adalah orang yang berpakaian seksi, apa aku juga harus berpakaian seperti mereka, supaya kasih sayangmu kembali, supaya cintamu kem­bali, demi nama cinta. Demi darah da­gingmu yang masih bayi aku rela mela­kukan semua itu, tapi ternyata semuanya sia-sia, engkau tak pernah menoleh ke belakang, engkau tak pernah sadar bahwa ada bayi polos yang menangis menyebut namamu, memanggilmu ayah. Dan akhir­nya ini keputusan terakhirku, ku pilih pergi membawa bayi kecilku, melawan kerasnya kehidupan, melawan sakitnya dihina semua orang, menahan air mata karna sakit yang kau berikan.

Sekarang setelah empat tahun perpi­sahan kita, kau datang dan meminta maaf. Segampang itukah, setelah kau buang saya dan anakmu bagaikan sampah, se­karang kau ingin kembali, maaf aku yang sekarang bukan lagi aku yang dulu, aku tak akan melanggar sumpahku sendiri. Sekarang aku menyandang status hina dalam masyarakat, bekerja malam pulang pagi untuk menafkahi anakku. Semakin kukekang masa lalu semakin sakit hati ini dan semakin dalam aku terbenam dalam kubangan kotor ini.

Cintaku untukmu telah kukubur ber­sama hinaan yang selama ini ku terima, sekarang inilah hidupku, jangan tanya kenapa aku seperti ini tapi tanyakan pada hati kecilmu sejak kapan aku mulai seperti ini, sekarang buat aku cinta nggak pernah ada, semua bohong.

(cer/els)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X