Senin, 22 Desember 2025

Kakak Meninggal saat Aku Ijab Kabul dengan Suaminya

- Jumat, 19 Mei 2017 | 09:06 WIB

METROPOLITAN - Sebut saja namaku Karin. Kakakku Nor dinyatakan koma karena mengidap kanker rahim stadium empat. Permin­taan terakhir Nor pun tak bisa aku tolak. Ia ingin aku menikahi suaminya. Namun di saat prosesi ijab kabul, kakak tertuaku itu meninggal dunia. AKU harus menikah dengan suami kakakku agar lima anak mereka dapat diasuh setelah kepergian ibu kandung mereka. Sebelum aku mengabulkan keinginannya, kakaku sudah tak sadar­kan diri selama beberapa minggu. Aku memang sudah mengasuh anak-anak kakakku selama dia sakit. Kakak memang sudah mengidap penyakit sejak bebe­rapa tahun lalu. Keluarga kami memang punya keturunan kanker, aku juga per­nah dioperasi, sekarang sudah tidak ada apa-apa lagi, Aku terpaksa menerima permintaan kakak karena itu merupakan permin­taan terakhirnya. Dia meminta agar aku menikah dengan suaminya jika dia me­ninggal dunia. Awalnya, aku memang menolak permintaan sang kakak. Itu karena aku masih berusia 20 tahun. Tapi apalah daya, aku tak sanggup me­lihat wajah kakak. Belum lagi, aku me­lihat kondisi anak-anak yang juga ke­ponakanku yang masih berusia dini. Anak pertama kakakku berusia sembi­lan tahun dan si bungsu baru beberapa bulan. Kelima anak mereka merupakan perempuan. Kakak memang menikah di usia yang cukup tua. Makanya saat sudah tua, anak-anaknya masih sangat kecil. Sampai akhirnya, aku menyetujui permintaan Nor. Aku dan suami kakak menikah di rumah sakit, di mana istriku dirawat. Suasana ijab kabul pagi itu sangat menyentuh hati. Calon suamiku mengucapkan ijab kabul di depan kakak yang sedang koma. Tak sampai satu jam setelah kami dinya­takan sah sebagai suami istri, kakak tutup usia. Saat ini aku bekerja sebagai guru. Se­mentara, suamiku merupakan tentara ang­katan laut. Selang satu tahun dari pernika­han itu, suamiku meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan. Sampai dua tahun berlalu, aku belum memikirkan untuk me­nikah lagi. Aku hanya memikirkan untuk merawat kelima anak tirinya. Meski hidup menjanda, aku yakin rezeki yang didapat sangat melimpah ruah.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X