Sebenernya aku adalah tipe orang yang tidak terlalu suka menceritakan hal-hal buruk tentang keluargaku, aku juga bukan tipe wanita pengeluh. Tetapi memang benar bahwa berbagi cerita ke orang lain itu penting juga untuk sekedar meluapkan perasaan supaya tidak terlalu tertekan.
SEBUT saja namaku Liyan (bukan nama sebenarnya), aku dilahirkan dari keluarga yang cukup dihormati di kampungku, mungkin itu semua karena ibuku masih keturunan darah biru, ayahku yang sangat santun dan nenekku juga seorang guru ngaji yang disegani. Aku anak ke 4 dari 5 bersaudara dan merupakan anak perempuan satu-satunya. Masa kecilku cukup bahagia dengan dikelilingi 3 orang abang dan 1 adik laki-laki yang sangat protektif, sehingga ketika remaja tidak banyak pria yang berani mendekatiku karna mereka harus berhadapan dulu dengan abang-abangku.
Mungkin secara tidak disadari karena aku mengagumi sikap abang-abangku, membuat aku lebih menyukai cowok yang usianya lebih tua dariku untuk jadi pasanganku kelak. Oleh karena itu aku tidak pernah tertarik terhadap cowok yang seusia denganku, dan faktor inilah yang membuat aku berfikir lebih dewasa daripada umurku serta teman-teman sebayaku.
Beruntung Tuhan memberikan aku otak yang lumayan encer, maka Sejak SD sampe SMA kalo gak ranking 1 pasti dapat ranking 2, tak pernah lebih rendah dari itu. Maka Setelah tamat SMP aku melanjutkan sekolah ke SMA di kota Kabupaten yang jaraknya sekitar 60 kilometer dari kampungku, sehingga waktu SMA aku sudah kos dan belajar hidup mandiri.
Tentu saja pengalaman ini membuat aku makin dewasa dalam berfikir dan bertindak, maka tak heran walaupun saat itu aku baru kelas 2 SMA konon katanya orang-orang nyaman bertukar fikiran denganku, tak terkecuali seorang cowok Sarjana Ekonomi yang usianya lebih tua 9 tahun diatasku, sebut saja dia Habieb. Habieb adalah tetangga ibu kosku, dia cowok yang baik, tampan, mapan, dan juga soleh. Dia lah yang menyemangatiku untuk istiqomah dalam menutup aurat.
Perlahan karena kami sering sharing cerita akhirnya kami dekat satu sama lain dan untuk pertama kalinya aku benar-benar jatuh cinta sama cowo, begitu juga sebaliknya aku sangat merasakan kalo diapun sangat mencintai aku.
Seperti yang diceritakan Liyan kepada ceritacurhat.com