Senin, 22 Desember 2025

Bercerai Gara-gara Ibu Mertua (Habis)

- Kamis, 28 Desember 2017 | 11:07 WIB

 
-

Saya ingin membagikan cerita tentang ibu mertua saya. Sebelum ini saya berstatus janda anak dua. Dulu saya bercerai dan kebanya­kan penyebabnya dari mertua.

SUATU waktu saya bertengkar habis-habisan dengan suami, sampai dia memukul muka saya dan mengucapkan talak ketika saya hamil anak kedua di usia tiga bulan. Sejak itu, saya hidup menjanda selama tiga tahun. Keinginan untuk kembali bersuami ada tapi saya sedikit trauma. Tapi sayang, Rata-rata pria yang saya kenal semuanya masih memiliki ibu yang membuat saya takut. Rasa fobia yang masih menebal, saya sanggup putus hubungan meskipun saya dah suka dengan pria itu. Tak putus-putus saya berdoa agar mendapatkan jodoh yang saya inginkan. Berjalanya waktu saya mengenal suami baru saya dan saya tahu dia masih ada ibu.

Tapi tak tahulah, insting saya kuat untuk mengenal dan lebih jauh melangkah dengan suami sekarang. Singkat cerita, kami menikah dan suami memisahkan saya dengan ibu dia sebab dia ingin fobia saya tidak muncul kembali. Hampir setahun suami tak membawa saya pulang kerumahnya, dan mertua kamipun tak mengunjungi kami. Akhirnya saya sendiri ajak mertua datang ke rumah kami yang kebetulan didekat rumah kami ada rumah keluar suami saya.

Seminggu mertua berada di rumah kami, mungkin dia tak nyaman dengan pelayanan saya. Karena jujur saja saya masih trauma. Tapi anehnya, ibu mertua mulai cerita kisah lama dia dan bagaimana dia juga pernah dibenci ibu mertua. Cerita dia lebih kurang sama dengan saya, bedanya dia tidak sampai bercerai. Jadi, dari situlah saya mulai nyaman dengan ibu suami saya yang sekarang.

Rupanya ibu mertua saya dah tahu sedikit cerita saya, sebab itu dia tidak membesarkan pelayanan saya yang kurang kepadanya. Malam itu kami sama-sama berlinangan air mata mengenang kisah lama dan dosa saya pada dia. Dia cuma pesan pada saya. ”Bila tua nanti dan ada menantu, jangan buat menantu sakit hati. Sebab nanti kita pun akan terasa hati dengan sikap menantu. Jangankan kata menantu, anak kita sendiri pun bisa menyakiti kita, kan? Lagi pula anak sendiri ada suaranya keras dengan kita. Kalau dah mulai sakit hati dengan menantu, cepat-cepat jauhkan jarak sehingga yang busuk itu tak menjadi lebih busuk. ibu cukup takut membuat menantu sakit, sebab ibu pernah merasakan,” ujar mertua saya yang membuat saya menangis terenyuh. Sejak dari itulah saya dengan ibu mertua semakin akrab. Alhamdulillah.

Seperti yang diceritakan seseorang pada http://palembang.tribunnews.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X