Awal cerita, karrna sibuk dengan pekerjaan aku jadi jarang pulang ke kota B untuk berjumpa dengan istriku. Yang tadinya aku pulang 1 minggu sekali untuk melepas rindu kepada istri tapi karna sibuknya aku pulang bisa sampai 2 minggu sekali. Bahkan pernah aku pulang menemuinya 1 bulan sekali. Tapi di samping itu kami tidak pernah putus komunikasi. Itu juga yang membuatku yakin bahwa ia istri yang amanah.
Tapi ternyata aku salah. Ternyata di balik itu semua istriku menjalin cinta dengan pria lain. Dan pria lain itu adalah mantan kekasihnya. Mereka pernah berpacaran yang sangat lama yaitu 8 tahun. Tapi hubungan mereka kandas karna tak dapat restu dari orang tua istriku. Hal yang tidak aku duga bahkan aku berusaha menepis semua omongan orang-orang tentang istriku selama aku tak di rumah.
Sesekali aku pulang ke rumah tanpa memberi tahu istriku dan berharap aku mendapatkan bukti yang akurat untuk membenarkan omongan-omongan orang di luar sana tapi tak pernah ada tanda-tanda yang menunjukan hubungan terlarang mereka. Malahan istriku bertambah mesra dan manja setiap aku pulang ke rumah. Sebagai seorang suami tentu saja aku merasa sangat senang saat diberi perhatian dan kasih sayang dari orang yang sangat ku cintai.
Orang tua ku juga pernah mendengar gosip tentang istriku tapi semua itu di anggapnya angin lalu karena ia sangat percaya kalau menantunya tidak mungkin melakukan hal yang berdosa itu. Pikirku, mungkin ini terjadi karena pada dasarnya orang hanya tak ingin melihat kita berbahagia. Hingga pada suatu saat aku menyaksikan sendiri istriku sedang bermesraan bersama mantan kekasihnya. Mereka melakukan tindakan yang sangat tidak pantas. Mereka melakukan tindakan cinta yang seharusnya dilakukannya bersamaku, suaminya.
Aku merasa marah dan tak punya harga diri sebagai suami dan sempat tanganku melayang menampar istriku. Tapi aku berfikir lagi istri ku melakukan hal itu pasti ada alasannya. Dan pikiranku benar, istriku merasa kesepian karena kurangnya belaian dari ku. Akhirnya aku hanya bisa tersandar di pintu kamar yang menjadi saksi hubungan cinta mereka. Aku menangis lirih sambil menghantuk-hantukan kepala ku di pintu kamar,,, aku menyesali karna semua ini salah ku dan tak sepenuhnya salah istriku. aku terlalu mementingkan pekerjaan daripada keharmonisan rumah tangga kita.
Seperti yang diceritakan Hendri pada http://ceritasemuawanita.blogspot.co.id