Senin, 22 Desember 2025

Kisah Cinta Yang Berujung Penyesalan

- Jumat, 2 Maret 2018 | 09:31 WIB

-

Namaku Ima umurku sekarang 19 tahun. Aku pernah menjalin hubungan dengan pria yang usianya beda 6 tahun dariku. Hubungan yang aku sesali seumur hidup.

Hal itu berawal, pada bulan Agustus dia mendekatiku, awalnya Pendekatan (PDKT) dan ujungnya dia mengajak untuk komitmenan, saat itu aku belum memiliki rasa cinta karna kami hubungan LDR dan belum ketemuan. Saat komitmenan dengan dia, aku sedang jalan dengan laki-laki lain, karena aku lelah hubungan ldr, apalagi dia baru akan pulang bulan Desember. Aku dengan dia sering putus nyambung.

Namun saat bulan Desember tiba, dia pulang ke Bandung dan dia menemuiku datang ke kosan ku. Pada malam hari itu, kami berduaan di kosan, kami ngobrol banyak. Lalu saat itu aku mijitin bahu dia, dia balik memelukku dari belakang lalu mencium pipi, kening. Aku pun mulai tegang dan sedikit takut, dia semakin mendekat dan matanya pun langsung melihat ke bibirku.

Dan bodohnya aku pun terbawa hawa nafsu, aku pun rela di cium dia karena aku mulai penasaran gimana rasanya ciuman apakah itu tanda kasih sayang? Dua hari setelah itu, dia pamit dan berkunjung ke kosan saya karena dia harus kembali pulang ke Bangka Belitung untuk bekerja.

Saat itu dia pun menciumku yang kedua kalinya, aku pun gatau kenapa langsung ngerespon mencium balik dia, sampai saat itu kami berciuman sangat lama bahkan sampai saling berpelukan. Namun karena terdorong oleh hawa nafsu dia mulai meraba kemaluanku dan meraba payudaraku.

Akhir januari aku dan dia putus. Dia sudah mempunyai pacar lagi namun dari situlah penyesalan pun datang dalam diriku. Aku merasa tidak ada harga diri sudah disentuh dan dicium, dan aku pun ngerasa dia ga bertanggung jawab.

Bodohnya aku juga yang berani memberikan bibir dan kehormatan kepada dia. Dari situ aku pun benar-benar menyesal, tidak bisa menjaga amanah dari orang tua, padahal aku dibesarkan dari orang tua yang kental dengan pendidikan agama.

Dari situ aku minta ampun kepada Allah, melaksanakan taubat nasuha dan diiringi dengan solat tasbih. Aku sangat bersyukur kepada Allah, aku telah dijauhkan dengan dia, Allah masih melindungiku, untung sampai hubungan intim tidak sampai aku alami.

Dari situ pelajaran dari masa lalu sangat memotivasiku agar lebih berhati hati dalam pacaran, dari situ pun aku mati rasa akan pacaran dan ingin bersungguh-sungguh untuk tidak pacaran. Saya tidak ingin kejadian pahit dimasa lalu terulang lagi, saya tidak mau terjerumus dosa, dan saya tidak ingin mengecewakan orang tua dari situ saya mencari kesibukan yang bermanfaat.

Karena aku yakin dengan taubat Allah akan gantikan yang lebih baik dalam Al Qur’an surah An nur berkata laki-laki baik untuk wanita baik, sedangkan laki laki yang keji untuk wanita yang keji pula. Nah dari situ dengan kita bersungguh sungguh memperbaiki diri berhijrah menjadi lebih baik yakinlah Allah akan gantikan sesuatu dengan keindahannya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X