Sebut saja namaku Arsy. Dulu aku bangga menjadi orang ketiga di antara rumah tangga kekasihnya. Sebelum akhirnya aku mendapatkan karma. Delapan tahun lalu aku menjalin hubungan dengan seorang pria asal Majalengka yang mengaku sebagai seorang duda. Lama kelamaan, aku justru semakin nyaman dan sayang pada kekasihku hingga rela pindah ke kota lain. Di tengah jalan, aku justru baru mengetahui jika dia telah memiliki istri dan dua orang anak. Aku kesal dan marah. Pacarku menangis dan memohon maaf. Dia bilang terlalu sayang sama aku. Akupun luluh dan masih menerima. Selama berhubungan dia memanjakan dengan uang, perhiasan hingga pulsa. Dia juga selalu berbohong dengan istrinya di kampung. Saking sayangnya dengan aku, dia bahkan berencana membelikan rumah. Namun, ketika hendak membeli rumah, mertuanya mengalami kecelakaan hingga uang tersebut harus dipakai untuk membiayai perawatan rumah sakit. Marah karena tak jadi dibelikan rumah, aku akhirnya menikah dengan seorang pria dengan maksud ingin menyakiti mantan. Mulanya aku mengaku bangga karena telah melukai hatinya, namun hal itu tak berlangsung lama saat pria tersebut mulai meneror aku. Aku merasa diancam karena dia hendak mengirimkan foto tersebut kepada suami serta keluargaku. Akhirnya aku terpaksa menemui si mantan dan kembali berhubungan. Namun, lambat laun aku menyayangi suamiku dan bermaksud untuk berubah dan melupakan kekasihnya. Hal ini didukung dengan cara mengganti nomor serta menjauhi pacarku. Tak terima ditinggalkan, si mantan benar-benar menghubungi keluargaku lalu membeberkan perselingkuhan kami. Hal ini pun sampai ke telinga suami dan akhirnya memilih untuk menceraikan aku. Saat bercerai, aku mengetahui jika selama ini sang suami masih menjalin hubungan dengan mantan istrinya. Hatiku hancur berkeping-keping. Setelah ditinggalkan dan dipermalukan keluarga, aku menelpon istri dari pacarku dan memintanya untuk menyuruh menjauhiku. Di luar dugaan, istrinya justru sangat sabar dan menangis, malah menyuruh aku untuk menjauhi suaminya. Setelah semuanya hancur, aku meminta pertanggung jawaban dari pacarku. Namun, di saat itu dia mengaku sudah tak mengenali aku lantaran telah membuat istrinya menangis dan menghancurkan rumah tangganya. Rejeki maling tidak akan berkah. Uang, ketampanan dan segalanya yang ada pada dia adalah milik istrinya, wanita yang telah mendoakannya.