Senin, 22 Desember 2025

Cintaku tak Pernah Dianggap!

- Selasa, 11 Desember 2018 | 09:39 WIB

METROPOLITAN - Cinta… kedua kalinya kurasakan kembali, setelah cinta pertamaku kandas. Cinta pertama yang begitu indah di masa-masa remaja di bangku kuliah. Kumengenalnya karena sesama anggota sebuah organisasi yang sama walau kami beda jurusan di universitas.

Awalnya aku tak mengenalnya walau sering melihatnya setiap kali berangkat dan pulang kuliah. Aku yang anak perantau dari Jakarta ke Medan dan belum banyak teman yang kumiliki jadilah kami sering berbincang-bincang sore kadang di kosnya dengan teman yang lain kadang di kosku dengan teman-temanku, ada juga yang satu jurusan dengannya hanya beda tingkat.

Singkat cerita entah mengapa kami pun menjadi pasangan seperti yang lainnya, usia kami tidak beda jauh hanya beda seminggu. Suatu hari kami pulang ke kampungnya dengan maksud hati mengenalkan aku pada orangtuanya, namun yang terjadi orangtuanya tidak merestui kami.

Cinta kami memang bukan cinta biasa karena kami berpacaran pun sesungguhnya tidak direstui orangtuaku di Jakarta. Esok paginya saat di dapur aku mendengar orangtuanya yang ternyata juga tidak merestui kami, aku pun memaksa pulang ke Medan.

Cintaku padanya bukan cinta biasa, begitu besar pengorbananku padanya selama 2,5 tahun namun dia lebih memilih keluarganya daripada hubungan kami, dan akupun belajar menerima kenyataan yang ditakdirkan Tuhan padaku. Aku kembali ke Jakarta dan jalani harihariku sambil mencari pekerjaan dan akhirnya aku diterima bekerja di sebuah sekolah dasar swasta. Setelah sekian lama aku sendiri menutup hati untuk yang lain hadir, tanpa sengaja kami bertemu di depan kantor kepala sekolah di mana saat itu dia berdiri seperti orang bingung.

Pikirku ia seorang sales buku yang datang ke sekolahsekolah untuk menawarkan buku cetak untuk siswa. Ternyata aku salah, ia menjadi patner kami sesama guru. Saat itu aku belum merasakan cinta ataupun rasa suka karena dia berbeda sekali dengan tipe laki-laki idamanku yang tinggi, berisi dan juga putih serta lebih smart dari aku. Dia berbadan gelap dan kurus juga berambut keriting, jauh dari tipe cowok idamanku. (bersambung)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Nenek Sakit, Suami nggak Kerja, Anakku Lahir Prematur

Kamis, 23 Februari 2023 | 19:00 WIB

Suami Lebih Mementingkan Keluarganya, Aku Harus Gimana?

Selasa, 21 Februari 2023 | 19:00 WIB

Ibuku tak Pernah Akur dengan Suami dan Anak-Anak 3

Kamis, 16 Februari 2023 | 19:00 WIB
X