Mungkin begitulah kehidupan cinta selanjutnya bagi Ani. Tidak tahu bagaimana awal ceritanya, bisa kenalan dengan cowok ini, sebut Anto. Menurut Ani, Anto itu cowok biasa saja, tidak tampan, pendek, tidak ada yang spesial, bahkan tidak ada kriteria cowok yang Ani sukai dari seorang Anto.
Kenyataan saat ini, Ani dan Anto adalah sepasang suami istri sah secara hukum dan agama. Tapi hanya berdasarkan cinta bertepuk sebelah tangan. Ani sama sekali tidak ada cinta, tidak ada rasa sayang , bahkan rasa suka terhadap suaminya ini saja tidak ada. Aneh.. tapi nyata... Parahnya, orangtua Ani belum pernah kenal Anto dan keluarganya ( bukan kerabat keluarga ), dan mereka merestui pernikahan itu.
Dan waktu ijab kabul , Ani tidak ada senyumnya layaknya calon pengantin pada umumnya, Ani dengan mata bengkak akibat menangis semalaman terpaksa melewati prosesi pernikahannya.
Sudah beribu kali menjelaskan pada suaminya, semasa mereka masih berteman ( bukan pacaran ) , sudah beribu alasan dikatakan kepada suaminya dan sudah berjuta kalimat pedas yang tidak mengenakkan hati sengaja diberikan kepada Anto. Tapi tetap saja, itu tidak mengurungkan niat Anto.
Dengan berbagai cara, dengan segala upaya sudah dilakukan hanya untuk menghindari Anto. Tidak juga berhasil dan tidak mematahkan semangat dan rasa cinta sepihak yang luar biasa besarnya dari Anto ke Ani. Bahkan Ani rela berhenti bekerja dan pulang ke kampung.
Sekarang, sudah 6 bulan lebih, mereka melewati kehidupan berumah tangga. Selama itu jugalah, menurut Ani, kehidupannya kosong dan tidak ada arti. Terjebak dalam kehidupan yang tidak diinginkannya. Tidak pernah ada percakapan yang berarti antara suami istri baru itu, tidak pernah ngobrol, tidak pernah makan bareng, yang ada hanya dingin, datar dan tidak ada keindahan seperti keluarga baru lainnya. Dan , untuk urusan malam pertama atau malam - malam lainnya, tidak ada. Iya.. tidak ada hubungan intim suami istri yang terjadi. Sampai sekarang ini.(Bersambung)