Minggu itu ada acara nonton body contest di Senayan. Suamiku dan teman-temannya pergi dengan mengendarai motor. Suamiku dipaksa membonceng Riri untuk pergi ke kontes itu. Walaupun sudah menolak, teman-teman yang lain memaksanya untuk membonceng Riri.
Dari situlah suamiku dekat dengan Riri. Di suatu sore Riri mengajak jalan suamiku, katanya ingin curhat tentang pacarnya. Mereka berdua pun jalan dan nongkrong di bukit Kalimalang. Suamiku bertanya sama Riri; “Ri, ngobrol enaknya di mana ya?”
Dan di situlah Riri menjebak suamiku. Riri membawa suamiku ke sebuah hotel di Jatinegara. Suamiku hanya bengong karena seumur-umur belum pernah masuk hotel. Suamiku dibodohi Riri karena tidak tahu prosedur masuk hotel. Sampai di hotel mereka hanya main HP untuk beberapa waktu. Setelah agak lama, Riri berkata: “Memang di hotel cuma mau main HP?” kata Riri. Suamiku bingung, “Mau melakukan apa?”
Tak lama, entah setan apa yang merasuki suamiku. Akhirnya hubungan itu pun terjadi. Dalam melakukan hubungan suamiku tidak menikmati. Perasaan yang ada hanya ketakutan. Takut digerebek polisi. Setelah selesai, suamiku menanyakan tarif. Riri kemudian meminta Rp300.000. Suamiku lantas membayarnya.
Selang beberapa hari, suamiku masih penasaran terhadap Riri, apakah sebenarnya Riri itu seorang pelacur? Suamiku kemudian mengajaknya cek in dan kembali membayarnya dengan tarif yang sama. Tidak lama Riri mencari suamiku dan dia dimintai tanggung jawab karena Riri mengaku hamil. Suamiku berkata, “Nggak mungkin aku menghamilimu karena aku main bersih.” Riri menjawab. “Aku tuh sangat subur mas.” Mereka berdebat. Suamiku menyangkalnya, karena selama ini sebenarnya yang mandul itu suamiku. Selama kami berobat suami yang selalu bermasalah. Dasarnya Riri hanya ingin cari orang untuk bertanggung jawab, dia selalu bisa membantah suamiku.
Suamiku berkata ”Bukannya aku membayarmu, kenapa kamu minta tanggung jawab kepadaku??” Singkat cerita akhirnya suamiku terpaksa bertanggung jawab. Riri hanya minta bayinya digugurkan. Tapi pada kenyataannya, Riri tidak mau diantar ke dokter. Katanya dia takut. Riri lagi-lagi minta uang Rp3 juta untuk membeli obat untuk menggugurkan kandungannya.(bersambung)