Awal mulanya aku berkenalan dengannya diawali dari salah kirim pin bb. dia invite aku, dan krn namanya ada yang sama dengan nama sepupuku, akhirnya aku terimalah pertemanan darinya. Oh iya, aku sudah menikah tapi belum memiliki anak.
Suamiku salah satu pegawai perbankan di sebuah kota dan memiliki sebuah jabatan. Pekerjaannya menuntut waktu yang banyak sehingga harus selalu pulang malam sampai dirumah. Aku slalu merasa kesepian dan tak mendapat perhatian. Temanku hanya game dan novel di rumah. Namun begitu aku slalu setia dan tak mau mencari hiburan di luar sana.Hingga pada suatu hari,cerita kembali keawal aku mendapat teman baru di BB. Aku memanggilnya Bee.
Awalnya kami hanya berteman biasa, kami chat hanya dari bbm-an saja. kemudian dia mengajak berteman di line supaya bisa video call dan minta nomor hapeku. Akhirnya komunikasi kami semakin lancar dan dia sudah mengetahui kalau aku sudah menikah. Namun dia tidak percaya karena aku kelihatan muda.
Oh iya, usianya masih dibawahku dan dia nggak peduli dengan statusku. Katanya dia merasa nyaman denganku Dan kamipun tidak tinggal di kota yang sama. Kalau dia kangen pasti menghubungiku melalui video call.
Orangnya lembut banget kalau bicara. Kami juga beda suku dan agama tapi dia tak peduli dengan hal itu. Dia orangnya asyik utk diajak ngobrol, perhatian dan suka bercanda. Dia juga mulai mengirimiku makanan-makanan khas dari kotanya.
Akhirnya hari-hari ku yang sepi mulai diisi dengan kehadirannya, meskipun hanya melalui sambungan internet saja dan akupun bahagia dengan semua itu. Aku tak lagi memikirkan itu dosa apa tidak, yang penting aku tidak berzina.
Oh iya, dia bilang ingin berkunjung ke kotaku dan bertemu denganku. Tapi aku tak mengizinkannya. Aku takut hubungan kami nanti jadi salah kalau bertemu langsung. Karena kami sudah seperti orang yang sedang kasmaran. Aku takut terjadi hal-hal yg tidak diinginkan. Untungnya dia mengerti dengan ketakutanku. Itu yang membuat aku semakin mengaguminya. Kalau dia mau telpon, dia slalu tanya, ada suami atau tidak di rumah. Kalau aku jawab ada, dia hanya bilang, ya sudahlah. Padahal kangen loh... aku tersenyum saat membaca chatnya.(Bersambung)