METROPOLITAN - Hingga pada suatu malam, terjadi pertengkaran hebat antara aku dan istri. Sejak pukul 15:00 WIB, HP istri mati dan tak bisa dihubungi. Aku menganggap istriku sedang istirahat dan telepon genggamnya sedang kehabisan baterai. Pulang kerja sekitar pukul 17.00 sudah sampai di rumah, aku sedikit kaget karena di rumah dalam kondisi kosong. Sedangkan telpon genggam istrinya juga masih belum bisa dihubungi. Melihat situasi ini, aku langsung menelepon mertua. Menanyakan barangkali istriku sedang berada di rumah orang tuanya. Tapi mertuaku bilang kalau istriku tak ada di rumahnya. Ibu mertuaku justru bilang bila tadi sempat ketemu anaknya sepulang mengajar. Aku agak emosi. Selama dua tahun pernikahan, baru sekali ini istri keluar rumah tanpa pamit. Padahal sebelum-sebelumnya setiap keluar rumah meski pamit meskipun faktanya untuk berselingkuh dengan lelaki sebelah blok rumaha. Tetapi untuk yang kali ini, sepertinya aku betul-betul diuji kesabarannya. Akhirnya aku menunggu istri sampai pulang ke rumah. Hingga akhirnya sekitar pukul 22.30 WIB, dia membuka pintu pagar rumah. Sementara aku pura-pura tertidur di sofa ruang tamu. Dia pulang dengan naik ojek online dan langsung masuk rumah. Tanpa menyapa dan membangunkan aku yang tertidur di sofa, dia masuk kamar dan merebahkan diri di atas ranjang. Aku pun segera menegurnya istri. Dengan ringan istri menjawab, ia bersama teman-teman guru TK sedang mengikuti pelatihan di kota. Tapi aku melihat isi tasnya ada kartu identitas pekerja sebuah pabrik. Bisa ditebak kalau kartu itu adalah milik lelaki yang rumahnya tak jauh dari rumah kami. Beraneka alasan yang diutarakan istri hingga akhirnya si istri berteriak keras dan minta cerai. Aku terdiam dan segera keluar kamar. Sementara istri dengan sewot langsung menuju garasi dan keluar rumah. Aku mencoba menghentikan tetapi istri ngotot mau pulang ke rumah orang tuanya. Aku pun menyusulnya. Aku menjelaskan semua pada mertuaku. Apapun yang terjadi akan dihadapi. Namun satu hal yang terpatri dalam pikiran dan hatiku, aku tak akan pernah menceraikan istri. Kecuali istri dan keluarganya mengurus cerai sendiri.