METROPOLITAN - Tak sampai setengah jam, aku sudah sampai di pelataran rumah mertua. Aku melihat motor istri terparkir di sebelah rumah. Sedangkan ruang tamu kelihatan terang dan sekilas tampak kedua mertua dan istriku. Istri menangis sesenggukan. Sambil membawa sebuah map merah, aku melangkah tenang menuju teras rumah mertua. Setelah mengucap salam, aku dipersilakan masuk. Sejenak kemudian, tanpa diminta menjelaskan, aku langsung menceritakan apa yang barusan terjadi antara kami. Aku menunjukkan beberapa foto istri saat keluar dengan laki-laki lain yang tak lain adalah tetangga sendiri. Tak hanya sekali, tetapi dari foto itu sudah menunjukkan bukti bahwa mereka sering bertemu dan berduaan beberapa kali di tempat yang berbeda. Mertuaku seperti disambar petir di siang bolong. Mereka berdua tak bisa berucap dan hanya memandangi putri semata wayangnya yang perilakunya sungguh memalukan. Ayah dan ibu mertuanya tak mampu berbicara banyak, mereka bergantian meminta maaf atas apa yang dilakukan putrinya. Sedangkan istriku seketika berhenti menangis dan hanya tertunduk malu dengan bukti-bukti yang ditunjukkan. Aku juga menjelaskan, bila dalam perkawinan yang sudah berjalan 3 tahun, istri tidak bisa hamil bukan karena salah satu di antara kami mandul. Tetapi istriku telah melakukan suntik KB. Ternyata hal itulah yang dijadikan kesempatan kenapa istri bisa bebas bercinta dengan lelaki lain. Namun aku sudah terlanjur menyayangi istriku. Sehingga aku tak mau menceraikannya. Mertuaku memeluk dan memohon maaf. Tapi istriku masih saja duduk di sofa dan tak bergeming sedikit pun. Entah apa yang dia pikirkan. Aku mengajaknya pulang tapi tidak direspons. Beberapa hari kemudian, istri pulang ke rumah. Namun sikapnya masih dingin bahkan tak mau meminta maaf. Dia sudah tidak mengajar lagi di TK. Entah kenapa, tiba-tiba kepala sekolah memintanya untuk tidak mengajar lagi. Usut punya usut ternyata si kepala sekolah ditegur beberapa wali murid atas kelakuan guru itu. Mereka khawatir bila hal itu akan memberikan efek pada anak-anak mereka. Sampai sekarang aku masih suaminya. Tapi sejak peristiwa itu tak pernah sekalipun berhubungan intim layaknya suami istri. Bahkan aku pernah mengajak bercinta tetapi ditolak dengan nada kasar. Dia pun hanya mengelus dada kemudian tidur di kamar lain.(Bersambung)