Sakit Hati Suami Selingkuh hingga Dianggap Pembantu Alasannya saat itu bikin aku luluh. Katanya mending lihat anak nangis tapi sama ibunya, dibanding tertawa tapi dijagain orang lain. Baiklah saya ambil pensiun dini. Uangnya saya gunakan untuk membeli mobil sedan sederhana yang nantinya bisa ia gunakan untuk kerja. Tapi ternyata saya malah jadi korban air mata buaya. Begitu saya ngga punya kuasa finansial, dia mulai kelihatan sifatnya. Kami terlilit utang puluhan juta dan dia hanya kasih uang Rp6 juta per bulan untuk biaya tiga anak, bayar utang cicilan di empat bank, dan makan sehari-hari. Nah, coba Bunda itung sendiri deh tuh jadi berapa uang belanja saya sehari. Kami tinggal di kota dengan biaya hidup pas-pasan tanpa hura-hura. Jangan tanya lagi soal mobil karena sudah saya gadaikan untuk bayar utang. Setiap saya minta uang lagi, dengan enteng dia bilang,”Ngga ada lagi.” Lalu ngeloyor pergi. Saya urus semua sendiri, masak, cuci, jaga anak, macam pembantu. Saya yang tadinya bergelimang barang branded, juga jadi terbiasa dengar anak nangis karena kelaparan. Ternyata ngga sampai di situ ulahnya. Dia menghabiskan uang bersambung