Ditinggal Suami Aku Harus Berjuang Sendiri Mas Tomas tidak menikah lagi dengan perempuan yang telah gagal berumah tangga, pasti aku fokus mengurus anak-anak kami. Tapi, takdir berkata lain. Justru, dia menuduhku yang pertama selingkuh. Katanya, dia tak betah hidup denganku lantaran rumah kami selalu didatangi orang bank. Dia mengatai-ngataiku. Sempat pula berkata, aku perempuan tak tahu diri karena selalu berutang. Padahal, aku berutang demi anak-anak kami. Selain itu, untuk membayar kredit rumah dan mobil yang dibeli mantan suamiku itu. Sungguh, aku tidak pernah berselingkuh. Memang, aku adalah tipe perempuan yang dekat dengan beberapa kawan lelaki. Tapi, suamiku mengetahui sejak kami masih pacaran. Lagi pula, aku dan teman lelaki tidak pernah berbicara empat mata. Melainkan, hanya berbincang jika ada tetangga. Aku takut fitnah. Walau pun telah difitnah hingga kami bercerai. Empat anak kami ikut denganku yang saat itu tidak punya pekerjaan. Aku tidak lagi menerima sebagian gaji dari mantan suamiku yang bekerja sebagai aparat negara. Semua uangnya sudah diberikan untuk istri baru yang lebih seksi dan muda. Mau tidak mau, aku pun harus bekerja. Tidak ada pilihan lain, aku pun menjadi pengemudi ojek online. bersambung