Aku Kehilangan Buah Hati setelah 3 Tahun Menanti (Hasbis) Sehari setelah melahirkan, mendapat kabar dari suamiku kalo bayi kami sudah bisa menangis, membuka mata. dan menggerakkan tangannya. Suamiku bilang bayi kami begitu tampan, berkulit putih, dan bersih. Juga bermata sipit seperti Maminya. Aku begitu bahagia mendengar hal itu dan tak sabar ingin segera menggendong dan menyusuinya. Tapi keinginan itu hanya sebatas keinginan saja. Karena bayiku masih harus dirawat dengan selang yang menempel di tubuhnya. Aku selalu berdoa agar bayi kami segera sehat dan pulang ke rumah berkumpul bersama kami. Hari demi hari perkembangan semakin membaik. Namun bak tersambar petir di siang bolong pada tanggal 25 Februari 2021, bayiku meninggal. Aku yang sama sekali belum melihat dan menyentuhnya, harus melihatnya sudah tak bernyawa lagi. Saat itu aku benar-benar pasrah dengan takdir Tuhan. Aku mencoba untuk ikhlas dan sabar. Namun, kesabaranku kembali harus diuji saat adik iparku positif hamil setelah penantian lima tahun. Saat itu aku bingung antara bahagia dan sedih mendapat kabar itu. Usia kandungannya sama seperti usia kepergian bayiku. Belum lagi karena rumah kami berdekatan, otomatis setiap hari aku mendengar dia morning sick yang membuat hatiku sangat teriris. Karena aku teringat masa masa aku sedang hamil bayi kecilku yang malang.(*)