Karena Cinta, Ingin Aku Kutuk Takdir(10) MESKIPUN begitu, laki-laki itu tetap melanjutkan peerkataannya dan mengungkap semua kebenaran yang selama ini dia simpan. “Kau ingat saat Geo pertama kali datang ke rumah ini? Saat itu umurnya baru tujuh tahun, Geo kehilangan ayah kendungnya, sementara ibumu meninggal saat melahirkanmu, dan nenekmu dari pihak ibu tidak mau mengakuinya, sementara keluarga ayahnya tidak cukup mampu untuk membesarkannya. Aku tidak tega melihat anak sekecil Geo harus terlantar, akhirnya aku mengadopsinya, sementara nenekmu tidak mau sampai semua orang tahu bahwa Geo adalah putra dari putrinya, aku tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya.” Gea hanya bisa mendengarkan penjelasan ayahnya dalam diam, hatinya menolak kenyataan ini, tapi inilah kenyataan yang harus diterimanya. Setelah puas meluapkan emosinya, Gea segera beranjak dari tenpatnya, “Dimana dia sekarang?” Tanya Gea dengan nafas tersengal. “Bandara, penerbangannya mungkin satu jam lagi.” Tanpa basa-basi lagi Gea segera menyusul Geo, dia memacu kendaraanya dengan kecepatan tinggi, tapi baru setengah pejalanan dia tejebak kemacatan, butuh dua puluh menit untuk dia terbebas dari kemacatan, dan saat dia sampai di bandara penerbangan menuju Jerman hanya tersisa sepuluh menit lagi, dengan cepat gadis itu berlari mencari seseorang yang begitu berarti baginya. Gadis itu sudah berkeliling kesana-kemari mencari keberadaan Geo,tapi dia tidak menemukannya, Gea sudah putus asa mencari Geo, tapi tiba-tiba seseorang memanggilnya dari belakang. “Gea!” Bersambung