Berhenti Kerja, Rumah Tanggaku Nyaris Berantakan (2) Sumber: Haibunda Namun, kesalahan perusahaan tersebut berimbas panjang hingga saat ini. Masalah ini yang sangat mengganggu pikiran saya. Selain itu manajemen juga tidak memberikan pernyataan resmi atas nasib seluruh karyawan seperti apa. Gaji tidak dibayarkan, pesangon juga tidak ada, BPJS tidak bisa dicairkan karena perusahaan juga tidak setor ke negara. Kalau ditanya oleh karyawan jawabnya ’nanti tunggu perusahaan dijual’! Emosi saya labil, mudah menangis, pikiran selalu negatif. Akhirnya mudah marah apalagi kalo anak-anak dan suami melakukan kesalahan sedikit, saya langsung marah. Di tengah emosi labil itu, saya harus membantu ibu mertua yang sakit dan bapak mertua yang di-PHK. Seakan-akan sudah jatuh ditimpa tangga pula! Suami jarang di rumah karena harus cari tambahan untuk memenuhi kebutuhan kami semua. Jiwa saya merasa kosong, di rumah banyak orang tapi saya merasa hampa. Hubungan dengan suami pun memburuk. Untuk menatap wajahnya saja saya tidak mau, apalagi disentuh. Bicara ya sekadarnya aja dengan suami. Saya hanya fokus dengan anak-anak dan mengurung diri bertiga di kamar. Sampai saya sering minta pergi ke rumah orang tua untuk menghilangkan penat. Bersambung...