Area ini berisi petunjuk yang mengarahkan orang-orang menjauh dari keinginan duniawi dan menuju pencerahan dan pengetahuan Buddha.
Stairlift dan Aksesibilitas: Diplomasi yang Ramah
Baca Juga: Bonus Rp1 Miliar buat Persib Bandung dari Dedi Mulyadi, Hasil Tabungan Pribadi dan Jual Sapi
Untuk menyambut kunjungan Macron dan Presiden Prabowo, pemerintah Indonesia menyiapkan jalur akses khusus berupa stairlift yang akan membantu tamu negara mencapai lantai atas candi dengan lebih efisien.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menjelaskan bahwa penyediaan jalur khusus ini bertujuan untuk menghemat waktu dan menjaga keamanan para pejabat tinggi tanpa mengurangi nilai sakral dari Borobudur.
Kebijakan ini pun menuai perbincangan di media sosial.
Namun, pemerintah menegaskan bahwa langkah tersebut semata demi kelancaran kunjungan kenegaraan serta sebagai bentuk penghormatan terhadap pengunjung penting tanpa mengganggu struktur asli candi.
Baca Juga: Goes To School, Satpol PP Purwakarta Sosialisasikan Pentingnya Tertib Peserta Didik
Candi Borobudur dan Diplomasi Budaya
Kunjungan Macron ke Borobudur bukan sekadar wisata sejarah, tetapi juga simbol dari diplomasi budaya yang semakin kuat antara Indonesia dan Prancis.
Kedatangan kepala negara asing ke situs-situs bersejarah seperti Borobudur memperkuat posisi Indonesia di mata dunia sebagai penjaga peradaban dan warisan budaya dunia.
“Negara kalian indah,” ujar Presiden Macron sesaat setelah tiba di Jakarta.
Pernyataan ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia, dengan kekayaan alam dan budayanya, memiliki daya tarik global yang luar biasa.
Baca Juga: LazisNU Gencarkan Penghijauan Lewat Penanaman Pohon Produktif di Depok
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama bilateral, tidak hanya dalam bidang ekonomi dan pertahanan, tetapi juga pelestarian budaya dan pariwisata berkelanjutan.