Minggu, 21 Desember 2025

Prabowo Subianto Serahkan 8 unit Helikopter Baru ke TNI AU

- Jumat, 1 Desember 2023 | 17:14 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan 8 unit Helikopter baru ke TNI AU di Lanud Atang Sendjaja.  (Foto: Dok Diskominfo)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyerahkan 8 unit Helikopter baru ke TNI AU di Lanud Atang Sendjaja. (Foto: Dok Diskominfo)

METROPOLITAN.ID - Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto menyerahkan 8 unit Helikopter H225M kepada TNI AU dan meresmikan simulator H225M di Lanud Atang Sendjaja (ATS), Jumat 1 Desember 2023.

Probowo Subianto menyebutkan, penambahan unit Helikopter H225M ini merupakan upaya pemerintah dalam membangun kekuatan pertahanan udara untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan luas wilayah yang membentang dari Sabang sampai Merauke, lanjut Prabowo Subianto, sangat diperlukan alutsista yang memadai.

Baca Juga: DPRD Umukan Akhir Masa Jabatan Bupati Bogor, Rudy Susmanto Sebut Ade Yasin dan Iwan Setiawan Berkontribusi Membangun Bogor

"Pertahanan negara adalah suatu tujuan nasional bangsa kita dan hampir semua bangsa di dunia. Hari ini kita menyerahkan helikopter 8 unit, ini belum seberapa dengan kebutuhan kita karena luas wilayah kita sangat luas," kata Prabowo Subianto.

Sehingga, membangun pertahanan sangatlah penting demi terciptanya keamanan negara dan menjaga kedaulatan bangsa adalah suatu keharusan untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga: APBD 2024 Pemerintah Kabupaten Bogor Tembus Rp10 Triliun

"Luas wilayah kita sama luasnya dengan Eropa. Eropa 27 negara, kita satu negara, ada yang mengatakan pertahanan itu mahal, memang pertahanan mahal, kemerdekaan itu mahal, kedaulatan itu mahal, kita mau jadi negara merdeka itu mahal," paparnya.

Prabowo Subianto juga berharap Indonesia memiliki angkatan udara yang semakin tangguh, handal, unggul dan disegani oleh dunia.

Baca Juga: Komjen Pol Petrus Reinhard Golose Samatkan Baret kepada Seluruh Kepala BNNP

"Bukan kita mau gagah-gagahan, bukan kita mau mengancam siapapun. Kita ingin damai, tapi kita ingin tetap merdeka, kita ingin damai tapi kita tetap ingin berdaulat. Kita tahu kalau kita ingin damai kita harus siap untuk perang, itu adalah hukum sejarah," ungkapnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X