METROPOLITAN.ID - Kericuhan pecah di kawasan Sentani, Kabupaten Jayapura, menyusul arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.
Massa yang mengikuti arak-arakan Lukas Enembe melempari kaca rumah, ruko, fasilitas publik, dan mobil yang terparkir.
Beberapa mobil juga dilaporkan dibakar oleh massa saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe.
Baca Juga: Jasa Marga Berlakukan Diskon Tarif Tol 10% untuk Arus Balik dari Semarang ke Jakarta
Dalam kejadian tersebut, massa menyerbu rombongan Kapolda Papua dan tamu yang ikut berjalan kaki bersama arak-arakan.
Sejumlah video di media sosial menunjukkan aksi pelemparan batu dari barisan depan arak-arakan dan serangan terhadap anggota polisi.
Fasilitas umum, termasuk anjungan tunai mandiri (ATM) milik Bank Papua, juga mengalami kerusakan.
Tokoh Masyarakat Adat di Sentani, Frits Maurits Felle, mengecam kericuhan tersebut, menyatakan bahwa prosesi pemakaman seharusnya dijalani dengan baik dalam suasana duka.
Ia menekankan pentingnya memberikan penghormatan terakhir kepada Lukas Enembe, pemimpin besar Papua.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki motif penyebab kericuhan.
Baca Juga: Aksi Sosial, CSG Peduli Gelar Khitanan Massal buat Puluhan Anak
Benny mengungkapkan bahwa massa melakukan pembakaran, perusakan, dan penyerangan terhadap aparat keamanan, termasuk membakar mobil polisi.
Petugas kepolisian, tentara, dan Penjabat Gubernur Papua Ridwan Rumasukun juga terkena lemparan batu.
