2. Diskriminasi Pakaian
Beberapa pengulas juga mengeluhkan adanya diskriminasi terkait pakaian yang dikenakan jamaah. Dalam beberapa kasus, jamaah diminta untuk pergi dari saf depan hanya karena tidak mengenakan pakaian batik atau baju koko.
Hal tersebut tidak hanya menambah ketidaknyamanan, tetapi juga menciptakan batasan yang tidak perlu di tempat ibadah.
Baca Juga: Kemeriahan Hari Terakhir The Girl Market Bandung: Belajar Sampai Galau Bareng
3. Insiden Menggedor Mimbar
Salah satu ulasan mencatat insiden di mana imam masjid menggedor-gedor mimbar karena seorang anak kecil menangis selama salat.
Tindakan tersebut dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip toleransi dan pengertian yang seharusnya diterapkan di tempat ibadah.
Perlakuan ini tidak hanya membuat jamaah merasa tidak nyaman, tetapi juga menunjukkan kurangnya empati dari pengurus masjid.
Baca Juga: Tips Memakai Sunscreen yang Tepat saat Cuaca Panas, Jangan Asal Pakai Ya!
4. Permintaan Maaf yang Tidak Memadai
Setelah rating buruk tersebut viral, pengelola Masjid Al Ikhlas menambahkan keterangan bahwa masjid "Tutup permanen" di platform ulasan Google.
Meskipun takmir masjid sudah meminta maaf kepada jamaah, banyak yang merasa bahwa langkah tersebut tidak cukup untuk mengatasi masalah.
Baca Juga: Komeng Usulkan Keterlibatan Senator dalam APBD di Rapat DPD, Langsung Tuai Pujian!
Permintaan maaf yang terlambat tampaknya tidak bisa menghapus stigma negatif yang telah melekat pada masjid ini.