METROPOLITAN.ID - Surat berisi instruksi dari Presiden Prabowo Subianto yang meminta agar warga Jakarta memilih pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono tuai sorotan warganet di media sosial.
Surat itu menjadi viral karena dianggap dikeluarkan di masa tenang Pilkada, yakni periode sebelum pemungutan suara yang seharusnya bebas dari kampanye apapun.
Di dalam surat tersebut, Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra mengungkapkan dukungannya terhadap Ridwan Kamil dan Suswono sebagai calon pemimpin DKI Jakarta.
Baca Juga: Rizky Febian dan Mahalini Gagal Dapat Pengesahan Pernikahan, Ini Alasannya!
“Saudaraku yang saya hormati, pada hari Rabu, 27 November 2024 ini, kesempatan rakyat Jakarta memilih pemimpin yang baik, pilihan saudara sekalian Insyaallah tidak hanya untuk Jakarta yang kita cintai, tetapi juga untuk masa depan Bangsa Indonesia,” tulis surat tersebut.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan keyakinannya terhadap pasangan Ridwan Kamil dan Suswono dengan mengatakan bahwa keduanya adalah sosok yang memiliki rekam jejak gemilang.
“Saya yakin bahwa saudara kita, pasangan Ridwan Kamil-Suswono adalah dua putera Indonesia yang terbaik," jelasnya.
Baca Juga: 6 Pemain Yang Tampil Cemerlang di Pekan ke 14 La Liga Spanyol 2024-2025
Ia juga menyatakan bahwa Ridwan Kamil dan Suswono telah menunjukkan karya dan pemikiran besar yang telah memberikan dampak positif bagi rakyat Indonesia.
“Karena itu saya H. Prabowo Subianto selaku Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra mengimbau, menganjurkan dan memohon kepada saudaraku yang ku hormati dan ku banggakan untuk menggunakan kekuasaan, kedaulatan yang ada di tanganmu,” papar dia.
Di tengah hebohnya pemberitaan ini, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar, Riza Patria, memberikan klarifikasi. Ia mengaku, surat tersebut bukan dikeluarkan pada masa tenang, melainkan selama masa kampanye.
Baca Juga: Destinasi Wisata Yang Tawarkan Panorama Alam Mojokerto Terbaik untuk Liburan saat Akhir Tahun
"Kami mendapatkan informasi, surat itu sudah lama dibuat, bukan hari ini dibuat, bukan dibuat di hari tenang, tapi di masa kampanye," ujar Riza dalam sebuah video yang dipublikasikan pada Senin malam, 25 November 2024.
Riza juga menambahkan bahwa surat tersebut baru diketahui oleh sebagian pendukung dan baru disebarkan di media massa.
