METROPLITAN.ID - Adita Irawati, juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, tengah menjadi sorotan usai memberikan tanggapan terkait kontroversi yang melibatkan Gus Miftah, seorang Utusan Khusus Presiden.
Kontroversi tersebut berawal dari pernyataan Gus Miftah yang dianggap menghina seorang penjual es teh dalam sebuah acara ceramah di Magelang, Jawa Tengah.
Gus Miftah, yang sempat mengkritik pedagang kaki lima, membuat banyak pihak merasa tidak nyaman dan terganggu, khususnya karena sikap yang dianggap merendahkan orang kecil.
Baca Juga: Almamater Adita Irawati, Jubir Kepresidenan yang Viral Gara-gara Sebut Orang Kecil Rakyat Jelata
Adita Irawati, dalam kapasitasnya sebagai juru bicara Istana, berusaha memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut.
"Apalagi kalau kita lihat, Presiden kita pak Prabowo Subianto, ini kalau dilihat dari berbagai baik itu pidato atau kunjungan beliau, terlihat sekali pengihakkan beliau pada rakyat kecil, pada rakyat jelata," kata dia dalam keterangannya.
Namun, alih-alih menenangkan situasi, pernyataannya justru memperburuk keadaan. Dalam tanggapannya, ia menggunakan istilah "rakyat jelata" untuk menggambarkan masyarakat kecil, yang malah menambah kemarahan publik.
Baca Juga: Viral Pernyataan Adita Irawati Saat Tanggapi Kontroversi Gus Miftah, Sebut Orang Kecil Rakyat Jelata
Istilah tersebut dianggap kurang tepat dan tidak sensitif, terlebih mengingat posisinya sebagai jubir yang seharusnya lebih berhati-hati dalam memilih kata-kata yang akan digunakan.
Banyak netizen menganggap bahwa dengan menggunakan kata "rakyat jelata," Adita justru merendahkan posisi masyarakat kecil yang seharusnya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.
Terlepas dari kontroversi tersebut, mari simak profil Adita Irawati yang dihujat netizen karena pernyataan rakyat jelata.
Baca Juga: Momen Felicia Tissue Bahas Gratifikasi dengan Sekjen PDIP Hasto, Sentil Kaesang Secara Halus?
Profil Adita Irawati
Adita Irawati, yang lahir di Yogyakarta pada 15 Februari 1971, merupakan seorang profesional berpengalaman di bidang komunikasi publik dan pemerintahan.
