METROPOLITAN.ID - Dalam dua hari ini pergerakan pasar crypto mengalami kenaikan. BTC dan XRP menjadi salah satu aset crypto yang sedang merangkak naik. Sehingga cocok jika ingin melakukan trading futures, sehingga bisa memaksimalkan keuntungan.
Dari beberapa analis pergerakan harga Bitcoin akan naik, sehingga trading futures perpetual / btc usdt perp bisa kamu ambil untuk mengalikan potensi keuntungan. Meski harga juga bisa turun dengan cepat dan menimbulkan kerugian.
Begitu juga dengan trading futures perpetual pada Ripple atau xrp usdt perp, yang sekarang pergerakan harganya diprediksi terus bangkit. Masih penasaran? Berikut beberapa prediksi dan analisa kedua aset crypto tersebut.
4 Ramalan Pergerakan Harga BTC
Berikut 4 ramalan harga BTC yang beredar saat ini, Ada yang optimis akan ada kenaikan signifikan, sementara di sisi lain dikhawatirkan tren bearish yang berlanjut. Dalam konteks analisis yang bertolak belakang ini, pertanyaan yang muncul adalah: mana skenario yang lebih mungkin menjadi kenyataan?
1. Indikator SMA Menunjukkan Harga Bitcoin Siap Naik
Analis crypto terkenal, Ali Martinez, menunjukkan pergerakan penting harga Bitcoin terkait dengan indikator SMA 500 hari. Ia berpendapat bahwa jika harga BTC dapat menembus level ini dan selanjutnya melampaui SMA 200 hari, maka momentum jangka pendek akan meningkat.
Martinez memprediksi bahwa setelah berhasil melewati resistance penting, Bitcoin berpeluang untuk melampaui level US$94.000 dan membuka kemungkinan mencapai tingkatan yang lebih tinggi lagi.
Ia menyebutkan bahwa momentum seperti ini umumnya menjadi tanda terjadinya pergeseran tren dari bearish menuju bullish. Namun, perjalanan menuju itu tidak akan mudah. Resistance yang kuat di seputar US$87.000 bisa menjadi rintangan sebelum terjadinya reli besar.
2. Sinyal Bearish dari Indikator VIX
Sebaliknya, tidak semua analis memiliki pandangan optimis. Analis teknis yang diungkapkan oleh Tony Severino memberi peringatan bahwa grafik Bitcoin/VIX justru menunjukkan sinyal kehati-hatian, yang mungkin menandakan fase bearish.
Menurut Severino, bila dilihat dari perspektif teori Elliott Wave dan beberapa indikator teknis lainnya, ada kemungkinan besar bahwa harga Bitcoin telah mencapai puncaknya dalam siklus pasar yang sekarang.
Namun, ia menekankan bahwa bulan ini belum selesai, sehingga masih ada kemungkinan bagi indikator untuk berbalik arah dan memberi sinyal bull run lainnya.
3. Harga BTC Menuju US$125.000?
Sementara itu, analis yang dikenal sebagai Titan of Crypto mengungkapkan bahwa pergerakan harga BTC tampak sedang membangun pola inverse head-and-shoulders pada grafiknya. Meski saat ini nampak seperti fase retest, jika terbukti valid, Bitcoin berpotensi mencapai ATH baru.
Pola inverse head and shoulders dikenal sebagai salah satu sinyal kuat terjadinya pembalikan tren dari bearish ke bullish. Jika skenario ini terwujud, Bitcoin dapat mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan ke depan.
4. Terlihat Pola Bullish Divergence
Analis terkenal Rekt Capital juga mengangkat sentimen positif dengan menunjukkan terbentuknya pola bullish divergence antara harga Bitcoin dan indikator Relative Strength Index (RSI). Ia mencatat bahwa meskipun harga mencetak lower lows, RSI justru menunjukkan tanda-tanda kenaikan.
Pada siklus sebelumnya, pola yang serupa telah beberapa kali menandai awal dari lonjakan besar Bitcoin. Tidak mengherankan bahwa banyak investor mulai bersiap untuk mengantisipasi kemungkinan pergerakan yang sama dalam waktu yang dekat.