"ASEAN harus menjadi wadah yang dinamis dan mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan, dengan tetap memperhatikan kepentingan para anggotanya," ujar Sugiono di Kuala Lumpur, Senin (26/05/25).
Dalam sidang pleno bertajuk "Membangun Komunitas ASEAN", para pemimpin regional membahas posisi ASEAN dalam menghadapi dinamika geopolitik serta pentingnya memperkuat kohesivitas agar ASEAN menjadi kekuatan regional yang solid.
Baca Juga: Red Magic 10S Pro Meluncur Awal Juni, Ini Detail Spesifikasi dan Tanggal Resminya
Sugiono menyebutkan bahwa ASEAN dengan jumlah penduduk sekitar 660 juta jiwa memiliki potensi ekonomi besar.
Berbagai komoditas yang dimiliki masing-masing negara anggota membuka peluang besar dalam perdagangan antar kawasan.
Selain itu, pembahasan juga mencakup proses keanggotaan tetap Timor Leste, yang telah mengajukan permohonan sejak 2004.
Para pemimpin ASEAN secara politik telah menyepakati penerimaan Timor Leste, dan diharapkan status keanggotaan penuh dapat dikukuhkan pada KTT ASEAN ke-47 di Filipina.
Presiden Prabowo dalam intervensinya kembali menyoroti pentingnya mempertimbangkan keanggotaan Papua Nugini, yang telah mengajukan diri menjadi anggota sejak 2018.
Bahas Myanmar dan Tantangan Global
Dalam sesi Retreat Pemimpin ASEAN, isu Myanmar turut menjadi agenda utama.
Para pemimpin berdiskusi tentang langkah yang sebaiknya diambil untuk menyelesaikan krisis politik di negara tersebut.
Serta bagaimana ASEAN menyikapi tantangan geoekonomi dan perubahan global yang terus berkembang.
Selain itu, agenda KTT ASEAN ke-46 juga mencakup pertemuan antara kepala negara dan parlemen negara-negara anggota, serta forum pemuda ASEAN dan pertemuan komunitas bisnis.