Di OVO, ia berperan dalam proses rekrutmen serta membentuk tim-tim teknologi dengan kinerja tinggi di industri keuangan digital.
Baca Juga: 6 Pemain Andalan Yang Mengantarkan Napoli Meraih Scudetto Italia Musim 2022-2023 dan 2024-2025
Menolak Tawaran Global demi Indonesia
Pada tahun 2022, Ibam sempat mengungkapkan bahwa dirinya mendapat tawaran dari perusahaan-perusahaan besar, termasuk Meta (Facebook) untuk bekerja di London.
Ia juga menerima tawaran kompensasi dengan nilai jutaan dolar dari startup lokal yang sedang berkembang.
Namun, ia memilih untuk tetap berada di Indonesia dan melanjutkan perannya di GovTech Edu.
"Rencana awal saya adalah berangkat ke Eropa dan membangun karir saya di Facebook London. Namun setelah melalui pertimbangan yang matang dan proses pengambilan keputusan yang alot, saya memilih untuk tetap tinggal di Indonesia bekerja sama dengan GovTech Edu," ujarnya saat itu.
Baca Juga: Jelang Timnas Indonesia vs China, Rafael Struick Malah jadi Bahan Olok-Olok
Keputusan tersebut memperlihatkan dedikasi Ibam terhadap pembangunan teknologi nasional, terutama dalam pelayanan publik.
GovTech Edu sendiri merupakan bagian dari Telkom Group, yang menaungi lebih dari 200 profesional yang bekerja langsung dengan kementerian-kementerian di Indonesia.
Ibam bahkan mengaku sempat kembali ditawari gaji besar dari startup teknologi setelah dirinya bergabung dengan GovTech Edu.
Meski tawaran tersebut menggoda, ia tetap teguh pada keputusannya untuk fokus pada pengembangan sistem digital pemerintahan.
Baca Juga: Surat Usulan Pemakzulan Gibran dari Purnawirawan TNI Sudah Masuk Meja DPR