METROPOLITAN.ID - Sebuah memo titipan calon siswa dalam seleksi penerimaan siswa baru SPMB 2025 di Banten viral dan memicu kontroversi.
Memo tersebut diduga berasal dari Wakil Ketua DPRD Banten, Budi Prajogo, yang disebut-sebut meminta bantuan agar seorang siswa diterima di salah satu SMA negeri di Kota Cilegon.
Praktik titip-menitip di tengah proses seleksi yang semestinya transparan ini kembali mencuatkan pertanyaan tentang integritas sistem pendidikan.
Baca Juga: Bikin Resah Warga Kemang, Kawanan Monyet Masuk Permukiman Warga
Dalam foto yang beredar, terlihat selembar surat bertuliskan permohonan agar seorang calon siswa dibantu masuk ke salah satu SMA Negeri di Kota Cilegon.
Memo tersebut bertuliskan kalimat, “Perihal: Mohon dibantu dan ditindaklanjuti”, disertai tanda tangan tangan atas nama Dr. H. Budi Prajogo, SE., M.Ak., serta cap resmi DPRD Banten.
Selain itu, surat itu juga dilengkapi kartu nama yang menampilkan foto Budi lengkap dengan logo DPRD dan partainya, PKS.
Saat dimintai konfirmasi, Budi membenarkan bahwa memo tersebut memang berasal dari dirinya.
Ia mengaku menandatangani surat tersebut setelah mendapat permintaan dari stafnya di DPRD.
Menurutnya, staf tersebut menyampaikan bahwa calon siswa yang dimaksud berasal dari keluarga kurang mampu.
Namun, Budi menegaskan bahwa dirinya tidak pernah langsung menghubungi pihak sekolah atau melakukan intervensi apa pun terhadap proses seleksi.
Meski begitu, ia mengakui bahwa langkah tersebut tidak dapat dibenarkan dan menyampaikan penyesalan karena memicu kegaduhan di tengah proses SPMB 2025 yang semestinya berjalan adil dan transparan.
