Meski dikenal publik, Rayyan tetaplah anak-anak biasa yang duduk di kelas 5 sekolah dasar dan bercita-cita menjadi prajurit TNI.
Ibunya, Rani, mengaku sempat cemas melihat Rayyan berdiri di ujung perahu, karena posisi tersebut sangat rawan. Namun ia juga merasa bangga, terlebih karena aksi anaknya kini dikenal hingga luar negeri.
Dinas Pariwisata Riau melihat fenomena viral Rayyan sebagai momen penting untuk membangkitkan kembali ketertarikan terhadap budaya lokal.
Menurut Roni, momen ini membawa dampak langsung terhadap meningkatnya jumlah wisatawan ke Kuansing, dan memberikan pengaruh positif pada perekonomian setempat.
Kini, Pacu Jalur semakin diakui sebagai daya tarik budaya utama di Riau, bahkan secara nasional.
***
