Senin, 22 Desember 2025

Siswi Berprestasi dan Sistem SPMB: Kasus Shaffa Maulida Perlu Evaluasi

- Sabtu, 12 Juli 2025 | 15:00 WIB
Siswi berprestasi, Shafa Maulida ditolak SMPB SMP Negeri 1 Gunung Putri (Instagram/@citizenjournalist86)
Siswi berprestasi, Shafa Maulida ditolak SMPB SMP Negeri 1 Gunung Putri (Instagram/@citizenjournalist86)

METROPOLITAN.ID - Shaffa Maulida Pelani, atlet karate dengan segudang prestasi non-akademik, kini merasakan kekecewaan mendalam setelah tak lolos ke SMPN 1 Gunung Putri.

Kasus ini menjadi cermin nyata bahwa sistem PPDB jalur prestasi masih menyisakan celah evaluasi dan keadilan bagi para siswa berbakat.

Meski telah menyelesaikan pendidikan dasar dan meraih prestasi nasional di bidang karate—termasuk medali Piala Kapolri—ianya tetap gagal masuk melalui jalur prestasi di SMP Negeri 1 Gunung Putri.

Rasa kecewa pun muncul saat ia dinyatakan tidak lolos seleksi, padahal sebelumnya terbuka peluang melalui jalur zonasi maupun prestasi olahraga.

Baca Juga: Sukses Jadi Mata Pencaharian Warga Sekitar, Ini Kisah Klaster Usaha Tanaman Hias Binaan BRI

Shaffa mengaku telah memberikan yang terbaik dan berharap penghargaannya diakui. Namun setelah melewati tahap uji keterampilan, namanya lenyap dari daftar final—padahal performanya dinilai cukup baik bahkan lantang mengukir jurus tingkat atas—menyisakan tanda tanya besar tentang kriteria seleksi jalur prestasi.

Keluarga Shaffa pun mempertanyakan transparansi dan keadilan prosedur tersebut.

Orang tua menjelaskan bahwa Shaffa lolos melalui seleksi awal administrasi—dengan peringkat 11 dari 44 peserta—namun kemudian belum berhasil lolos tahap keterampilan tanpa kejelasan alasan.

Mereka berharap adanya klarifikasi lebih lanjut dan evaluasi mekanisme seleksi agar siswa non-akademik berbakat tidak dirugikan.

Pihak sekolah, melalui Kepala SMPN 1 Gunung Putri, Omay Komara, menegaskan bahwa seleksi jalur prestasi dilakukan berdasarkan regulasi PPDB yang mewajibkan keabsahan dokumen prestasi dan keterampilan nyata dari peserta.

Baca Juga: Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang, BRI Fokus Himpun Dana Murah

Dokumen yang dianggap sah adalah yang dilegalisasi instansi resmi, dan setiap calon harus mengikuti uji keterampilan yang dinilai secara objektif oleh penguji kompeten.

Kasus ini mencerminkan keresahan banyak siswa berprestasi di bidang non-akademik—seperti olahraga, seni, atau agama—yang merasa tidak dihargai dalam proses seleksi masuk sekolah negeri favorit.

Keluarga Shaffa pun berharap sistem ini bisa dievaluasi agar benar-benar menghargai kerja keras, disiplin, dan dedikasi para siswa berbakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X