Minggu, 21 Desember 2025

Siapa Sister Hong? Disebut Pria Jadi-Jadian, Ribuan Korban Dijebak dan Direkam

- Kamis, 17 Juli 2025 | 10:53 WIB
Heboh Video Sister Hong di Medsos.
Heboh Video Sister Hong di Medsos.


METROPOLITAN.ID - Siapa sebenarnya Sister Hong? Pertanyaan ini kini menggema di dunia maya setelah terungkap bahwa sosok ikonik yang dikenal sebagai wanita misterius di balik ribuan video vulgar, ternyata adalah seorang pria bernama Jiao.

Pria berusia 38 tahun itu menyamar sebagai perempuan dan berhasil menjebak ribuan pria untuk direkam dalam video asusila tanpa sepengetahuan mereka.

Kasus ini menghebohkan publik Tiongkok usai video-video tidak senonoh yang menampilkan “Sister Hong” bersama para pria beredar luas di media sosial, khususnya di platform X (dulu Twitter).

Kepolisian Jiangning bergerak cepat setelah menerima laporan masyarakat dan menangkap pelaku pada 5 Juli 2025.

Baca Juga: Viral Link Video Sister Hong, Ribuan Pria Tertipu Sosok Wanita Jadi-jadian

Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa Jiao alias Sister Hong atau Sister Red, berhasil membangun identitas palsu sebagai wanita, lengkap dengan makeup tebal, rambut palsu, rok mini, dan masker untuk menutupi wajah aslinya.

Dengan penampilan tersebut, ia sukses mengelabui para korbannya, lalu mengajak mereka ke rumahnya, tempat kamera tersembunyi telah dipasang di berbagai sudut ruangan.

Ribuan Video Disebar di Grup Tertutup Berbayar

Tanpa persetujuan para korban, aktivitas seksual mereka direkam dan disebarkan ke sebuah komunitas online tertutup.

Untuk mengakses video-video itu, pengguna diminta membayar 150 yuan (sekitar Rp341 ribu) sebagai biaya keanggotaan.

Ironisnya, tidak ada transaksi uang dalam hubungan seksual yang dilakukan. Para pria hanya diminta membawa oleh-oleh ringan sebagai “tanda kasih” untuk Sister Hong.

Baca Juga: Heboh Video Sister Hong di Medsos, Netizen Buru di Platform X

Mulai dari susu kotak, buah, camilan, hingga minyak goreng, menjadi "mahar" sederhana untuk sebuah jebakan memalukan.

Total video yang diproduksi dan disebarkan diperkirakan mencapai ribuan, membuat publik terperangah bagaimana aksi ini bisa berlangsung begitu lama tanpa terdeteksi.

Otoritas Tiongkok menegaskan bahwa kasus ini kini dalam penanganan serius, mencakup pelanggaran berat terhadap etika, privasi, dan Undang-Undang Pornografi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X