Minggu, 21 Desember 2025

Viral! Wanita Ini Curhat di Medsos Diduga jadi Korban Pungli di Kebun Raya Bogor, Bawa Makanan dari Luar Diminta Biaya Tambahan Rp700 Ribu

- Selasa, 19 Agustus 2025 | 15:47 WIB
Tangkapan layar wanita curhat di Medsos jadi korban dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor.
Tangkapan layar wanita curhat di Medsos jadi korban dugaan Pungli di Kebun Raya Bogor.

METROPOLITAN.ID - Jagat media sosial (medsos) tengah dihebohkan dengan sebuah video viral berdurasi 2 menit 42 detik yang diunggah oleh akun TikTok @harihatijakarta, dengan sumber video berasal dari akun @uc.you.

Video tersebut telah ditonton lebih dari 3,3 juta kali, mendapat 117,4 ribu likes, 2.850 komentar, dan dibagikan sebanyak 2.056 kali.

Dalam video itu, seorang wanita yang belum diketahui identitasnya, mengaku kecewa dan merasa menjadi diduga korban pungutan liar (pungli) saat mengadakan acara kantor di Kebun Raya Bogor.

Dalam curhatannya di medsos, ia menceritakan bahwa dirinya dan rombongan diminta membayar tambahan Rp15 ribu per orang hanya karena membawa makanan dari luar, padahal sebelumnya sudah membayar tiket masuk.

"Gila ya, merdeka apaan, pungli di mana-mana," ucapnya dalam video tersebut.

Wanita itu mengisahkan bahwa saat acara berlangsung, salah satu stafnya diberitahu bahwa mereka harus membayar lagi karena membawa makanan. Bahkan, asisten pribadinya sempat dibawa oleh petugas keamanan.

"Saat sedang main, aku lihat staf, tanya asisten aku, ‘Si ini mana?’ Terus staf aku bilang, ‘Kak, itu dia dibawa security’. Aku kaget dong. Katanya kita harus bayar lagi Rp15 ribu per orang," ungkapnya.

Menurut pengakuannya, rombongannya terdiri dari sekitar 50-60 orang. Jika dikalikan Rp15 ribu, maka total pungutan yang diminta mencapai Rp700 ribu. Ia mengaku tidak keberatan membayar, namun mempertanyakan dasar aturan tersebut.

"Aku langsung bilang ke staf aku, telpon asisten aku, suruh dia ke sini, bawa security-nya ke sini. Aku pengen lihat. Sejak kapan ada aturan seperti itu?," tegasnya.

Ia juga menyoroti tidak adanya fasilitas kantin di area tersebut, yang membuat pengunjung memang terpaksa membawa makanan sendiri.

Lebih lanjut, Ia menyebut bahwa kalau pun ada alasan 'membawa makanan dari luar bisa menyebabkan sampah' itu tidak sepenuhnya logis jika ditarik menjadi pungutan per individu.

"Kalaupun alasannya karena nyampah dan itu buat biaya operasional, ya oke. Tapi enggak mungkin dikenakan Rp15 ribu per orang. Itu udah pungli, bukan lagi aturan," jelasnya.

Tak hanya itu, wanita tersebut juga merasa perlakuan yang diterimanya terkesan arogan. Ia bahkan sempat menyatakan siap membayar Rp10 juta saat itu juga, namun tetap menuntut kejelasan dasar aturan yang digunakan oleh pihak keamanan.

"Aku tuh paling jarang komplain kaya gini yaa. Kita ini negara yang besar, besar perpajaknya ya. Tapi karena aku ngerasa aku cukup punya power, jangan mau dapat pajak besar tapi fasilitas kita tidak dapat apa-apa, pungli di mana-mana, gila kali, enggak mau, engga ikhlas kita," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Terkini

X