METROPOLITAN.ID - Nama Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti tengah menjadi sorotan publik setelah tampil dalam konferensi pers hasil uji DNA yang menyeret nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), selebgram Lisa Mariana, dan seorang anak.
Dalam pengumuman resmi yang digelar di Bareskrim Polri, Rabu, 20 Agustus 2025, Hastry, sapaan akrabnya menyampaikan hasil pemeriksaan laboratorium.
“Mulai tanggal 8 Agustus sampai 12 Agustus 2025, bertempat di Laboratorium DNA Pusdokes Polri, telah dilakukan pemeriksaan laboratorium DNA terhadap enam barang bukti sampel,” kata Hastry dalam keterangan resminya.
Brigjen Hastry merupakan salah satu polwan berpangkat jenderal di Polri yang dikenal sebagai dokter sekaligus ahli forensik terkemuka di Indonesia. Sejumlah kasus penting sudah pernah ditanganinya.
Baca Juga: Lisa Mariana Tak Terima Hasil Tes DNA Ridwan Kamil Bukan Ayah CA, Bakal Perpanjang Masalah di KPK
Hasil tes tersebut memastikan Ridwan Kamil bukan ayah kandung dari anak Lisa Mariana, menepis berbagai spekulasi yang berkembang di publik.
Profil Brigjen Pol Sumy Hastry Purwanti
Sumy Hastry Purwanti lahir di Jakarta pada 23 Agustus 1970. Perjalanan akademiknya menunjukkan dedikasi yang panjang di bidang kedokteran dan forensik.
Ia menyelesaikan studi kedokteran umum di Universitas Diponegoro (Undip) pada 1995, lalu meraih gelar dokter dua tahun kemudian.
Pada 1998, Hastry mengambil keputusan besar: masuk ke Polri sebagai seorang polwan melalui pendidikan di Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SEPA) Polri. Dari sinilah kariernya di dunia kepolisian dimulai.
Tak berhenti di situ, Hastry menempuh pendidikan spesialis forensik di Undip pada 2002–2005 dan meraih gelar doktor forensik pada 2016. Pencapaian ini membuatnya tercatat sebagai polwan pertama di Asia bergelar doktor forensik, sebuah prestasi yang jarang dimiliki.
Baca Juga: Terungkap! Hasil Tes DNA Anak Lisa Mariana dan Ridwan Kamil Tidak Identik
Karier di Polri dan Kiprah Internasional
Karier Hastry dimulai pada 1999 sebagai Pasi Polipol Dis Dokkes Polda Jawa Tengah. Ia kemudian menjabat sebagai Kaur Dokkes Polwiltabes Semarang pada 2005.
Sejak awal, Hastry dikenal aktif meningkatkan kompetensinya. Pada 2003 ia mengikuti Postgraduate Training-Course Forensic Medicine, lalu kursus Disaster Victim Identification (DVI) di Singapura tahun 2006.
