Tak berhenti di situ, Sahroni juga pernah menanggapi sinis kritik publik atas kenaikan tunjangan perumahan DPR sebesar 50 persen per bulan.
Alih-alih memberikan alasan rinci, ia justru menyindir watak masyarakat Indonesia yang dinilainya senang melihat orang lain menderita.
“Iya kan kalau dijabar-in kan sekarang banyak tuh, republik kita itu, senang ngeliat orang susah, enggak senang ngeliat orang senang,” ucap Sahroni.
Baca Juga: Mitsubishi Destinator Jadi Mobil SUV Andalan Keluarga, Ini 6 Alasan Dibaliknya
Serangkaian pernyataan blak-blakan Sahroni itulah yang membuat namanya terus berada di pusaran kontroversi di tengah meningkatnya kritik publik terhadap DPR.