Meski demikian, hingga kini motif pasti di balik perencanaan kejahatan tersebut masih dalam penyelidikan dan belum diungkap ke publik.
Kasus ini menjadi sorotan lantaran melibatkan mahasiswa program pascasarjana di salah satu kampus ternama Indonesia. UGM menegaskan bahwa kampus tidak akan menoleransi tindakan kriminal, sekalipun dilakukan oleh sivitas akademika.
“UGM berdiri di garis depan mendukung aparat penegak hukum. Keputusan menonaktifkan mahasiswa bersangkutan adalah langkah untuk menjaga marwah akademik, sekaligus menghormati proses hukum,” tegas I Made Andi.