Menurutnya, ada sekitar 122 jemaah yang turut serta berangkat melalui jalur yang ditawarkan PT Muhibbah Mulia Wisata. Khalid mengklaim, dirinya hanya mengikuti prosedur yang ditawarkan dan tidak pernah bermaksud terlibat dalam penyimpangan kuota. Ia juga membantah keterkaitan kasus ini dengan biro perjalanan yang ia miliki sendiri, Uhud Tour.
"Saya bersama jamaah Uhud Tour masuk menjadi jemaah Muhibbah, karena Uhud Tour PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus)-nya belum bisa dapat kuota, jadi kami sebagai jemaah Muhibbah," tandasnya.
Selain memeriksa Khalid, KPK juga telah dua kali memanggil mantan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Pemeriksaan dilakukan pada 7 Agustus dan 1 September 2025 lalu.
Hingga kini, KPK masih mendalami peran sejumlah pihak, baik dari kalangan pejabat Kemenag maupun penyelenggara perjalanan ibadah haji.
Pengembalian uang oleh Khalid Basalamah diyakini menjadi salah satu langkah untuk memperkuat barang bukti dalam perkara ini.
Namun, publik masih menunggu kepastian mengenai berapa besar jumlah dana yang dikembalikan, serta sejauh mana keterlibatan pihak-pihak terkait dalam skema dugaan korupsi kuota haji tersebut.
