Hanya setahun setelah pernikahan mereka, meletuslah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang mengguncang fondasi politik tanah air.
Yurike tetap setia mendampingi Bung Karno di saat-saat sulit tersebut, ketika tekanan terhadap kepemimpinannya semakin meningkat.
Setelah Soekarno resmi dilengserkan dari jabatan presiden pada tahun 1967, kehidupan mereka pun berubah drastis.
Yurike harus meninggalkan rumah yang sebelumnya mereka tempati, karena aset-aset Bung Karno dikembalikan kepada negara.
Baca Juga: SIM Keliling Kota Bogor Hari Ini Jumat 19 September 2025, Cek Lokasi dan Jadwalnya di Sini
Dalam kondisi yang semakin tidak menentu, Bung Karno sempat mengutarakan niat untuk menceraikan Yurike, tak ingin istrinya turut menderita.
Namun, seperti diceritakan dalam buku Soekarno is a Great Lover: Kisah Cinta Sang Putra Fajar karya Ilmiyanti, Yurike menolak karena masih mencintai sang Proklamator.
Kesetiaan dan cintanya pada Bung Karno terus terjaga hingga akhir hayat sang pemimpin. Pada 21 Juni 1970, Bung Karno wafat.
Yurike pun merasakan duka yang mendalam atas kepergian suaminya. Namun, waktu perlahan mengobati luka.
Di masa-masa berikutnya, Yurike akhirnya menikah dengan seorang insinyur muda bernama Andy Babe.
Kepergian Yurike Sanger
Kini, kisah cinta itu tinggal kenangan. Yurike Sanger dikabarkan meninggal dunia di California, Amerika Serikat, pada Rabu, 17 September 2025.
Baca Juga: Benarkah Rambut Acak-Acakan Jadi Ciri Pengguna Narkoba? Begini Penjelasan BNN
Kepergian wanita yang pernah menjadi bagian dari sejarah Istana Negara ini meninggalkan duka tersendiri, terutama bagi mereka yang mengenal sosoknya sebagai pendamping Bung Karno di masa-masa sulit.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa jenazah Yurike akan dipulangkan ke Indonesia.