Minggu, 21 Desember 2025

Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Terbakar

- Selasa, 23 September 2025 | 09:10 WIB
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Sekuriti PT TPL.  (Instagram @metrobogor)
Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Sekuriti PT TPL. (Instagram @metrobogor)

 

METROPOLITAN.ID – Insiden mengenaskan menimpa seorang mahasiswi IPB University, Feny Siregar (21), yang tengah melakukan penelitian skripsi di Desa Sihaporas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Feny menjadi korban pengeroyokan brutal oleh sejumlah sekuriti perusahaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) ketika mendokumentasikan konflik agraria antara warga adat dengan pihak perusahaan.

Peristiwa ini terjadi saat Feny mencoba melindungi seorang remaja penyandang disabilitas yang menjadi sasaran kekerasan.

Alih-alih dibiarkan menjalankan aktivitas akademiknya, Feny justru dipukul, kepalanya dibenturkan dengan kayu, bahkan dipaksa menghapus rekaman video dari ponselnya.

Baca Juga: Didanai Kemendiktisaintek, Fakultas Peternakan IPB dan Unpak Kembangkan Produk Keju Mozarella dan Soft Candy Sebagai Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Kekerasan Berujung Pembakaran

Situasi kian mencekam ketika ratusan pekerja dan sekuriti PT TPL datang menggunakan delapan truk. Kehadiran massa ini justru memperbesar kericuhan.

Mereka tidak hanya melakukan intimidasi, tetapi juga membakar posko kayu milik warga adat yang dijadikan titik kumpul. Dalam peristiwa tersebut, jaket almamater IPB yang dikenakan Feny ikut hangus terbakar.

Aksi kekerasan itu menimbulkan trauma mendalam, apalagi Feny sempat dituduh sebagai provokator dari LSM. Tuduhan tersebut ia bantah, sebab kehadirannya murni dalam kapasitas sebagai mahasiswa yang sedang menyelesaikan penelitian.

Baca Juga: Lewat Studi Ahli Lanskap IPB, Sentul City Hadirkan Hunian Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari manajemen PT TPL mengenai insiden pengeroyokan tersebut.

Publik menanti langkah hukum yang akan diambil, baik oleh pihak perusahaan maupun aparat penegak hukum, mengingat kasus ini melibatkan kekerasan terhadap mahasiswa dan warga sipil.

Di sisi lain, peristiwa ini kembali menyoroti konflik agraria berkepanjangan di Simalungun, di mana warga adat kerap berhadapan dengan pihak perusahaan dalam memperjuangkan lahan.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X