Modus yang terungkap antara lain adalah penggelembungan harga (mark-up), pengkondisian yang memaksa Pertamina melakukan impor, hingga praktik blending (pengoplosan) BBM.
Nilai kerugian negara dalam kasus ini diperkirakan mencapai angka yang fantastis, yakni ratusan triliun rupiah, yang berasal dari kerugian keuangan negara serta kerugian perekonomian negara.
Hingga Juli 2025, Kejaksaan Agung telah menetapkan total 18 orang tersangka.
Para tersangka ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk: Direksi dan VP di internal PT Pertamina (Persero) dan sub-holding (seperti PT Pertamina Patra Niaga dan PT Kilang Pertamina Internasional).
Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 2 Oktober 2025 Turun, Tetap Cuan?
Pengusaha swasta dan beneficial owner dari perusahaan rekanan, salah satunya yang paling menonjol adalah Muhammad Riza Chalid (MRC), yang ditetapkan sebagai tersangka pada gelombang kedua.
Penetapan tersangka ini dilakukan secara bertahap. Gelombang pertama menetapkan tujuh tersangka pada Februari 2025, yang kemudian bertambah menjadi sembilan tersangka, dan berlanjut hingga penetapan sembilan tersangka baru pada Juli 2025, sehingga mencapai total 18 orang.
Dari keseluruhan daftar nama tersangka yang dirilis resmi oleh Kejagung, tidak terdapat nama Menteri Bahlil Lahadalia.
Peran Baru Bahlil
Baca Juga: Deddy Corbuzier dan Sabrina Chariunnisa Kompak Jawab Isu Cerai
Di tengah hiruk pikuk kabar hoaks yang menyudutkannya, Bahlil Lahadalia justru menerima penugasan baru di kancah internasional yang jauh dari urusan bisnis energi dan politik nasional.
Ia didaulat menjadi Ketua Dewan Pembina Pemuda Masjid Dunia. Jabatan ini disepakati setelah rapat formatur dilaksanakan di Singapura pada Minggu waktu setempat.
Presiden Pemuda Masjid Dunia, Said Aldi Al Idrus, menjelaskan bahwa penunjukan ini didasarkan pada rekam jejak Bahlil yang dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap organisasi pemuda masjid di seluruh Indonesia.
Bahlil juga dikenal aktif memberikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina, Rohingya, hingga Thailand Selatan, melalui Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) dan Dunia Melayu Dunia Islam Indonesia.
Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 2 Oktober 2025: Galeri24, Antam, dan UBS Turun Tipis
